Palembang (ANTARA) - Pusat Pembelaan Hak-hak Perempuan atau Women's Crisis Centre (WCC) Palembang, Sumatera Selatan memanfaatkan peringatan Hari Kartini 21 April 2020 ini untuk kampanye cegah pernikahan dini dan tindak kekerasan terhadap perempuan.

"Sosok Kartini diharapkan menjadi penyemangat perempuan muda di daerah ini untuk berkarya sebagaimana layaknya laki-laki, tidak menikah pada usia muda, berani memperjuangkan hak dan melawan penindasan," kata Direktur Eksekutif WCC Palembang, Yeni Roslaini Izi di Palembang, Selasa.

Baca juga: Peringati Kartini, OASE KIM bagikan sembako untuk warga Jabodetabek

Selain itu, peringatan Hari Kartini diharapkan bisa dimanfaatkan kaum perempuan untuk meningkatkan prestasi.

"Hari Kartini yang diperingati setiap tahun, jangan hanya sebagai kegiatan seremonial saja dengan membuat berbagai lomba dan acara, tetapi hendaknya dimanfaatkan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan prestasi di berbagai bidang, memotivasi kreativitas, dan meraih pendidikan tinggi serta berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara," ujarnya.

Menurut Yeni, sosok pejuang emansipasi wanita Raden Adjeng Kartini telah memberikan inspirasi bagi dirinya untuk menjadi seorang wanita yang bisa bermanfaat bagi masyarakat terutama para kaum perempuan yang sekarang ini mulai diperhitungkan keberadaannya.

Baca juga: Trisnawati, sosok Kartini di tengah pandemi COVID-19

Peringatan Hari Kartini tahun ini tidak ada perayaan atau acara khusus sebagaimana tahun-tahun sebelumnya karena dalam kondisi pembatasan sosial tidak boleh melakukan kegiatan yang menimbulkan kerumunan orang dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Meskipun tidak bisa melakukan acara peringatan secara khusus, momentum hari ini menjadi motivasi agar ke depan bisa berbuat lebih baik lagi dan menghasilkan karya yang monumental seperti yang dilakukan RA Kartini di masa perjuangan.

Melalui organisasi WCC yang ditekuninya selama ini, Yeni berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat memperjuangkan hak-hak perempuan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di antaranya membantu ibu-ibu rumah tangga dan remaja putri dalam mengatasi berbagai persoalan seperti tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), pelecehan seksual, serta menyelesaikan berbagai masalah dengan suami dan pasangan kekasihnya.

Kegiatan tersebut ke depan akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga organisasinya bisa berperan lebih besar lagi dalam membantu perempuan yang tertindas dan memperjuangkan hak-haknya, kata Direktur WCC Palembang.

Baca juga: Griya Srikandi Kota Probolinggo sumbangkan APD dan masker
Baca juga: Wakil Ketua MPR apresiasi perempuan pejuang kesetaraan
Baca juga: Kartini-kartini pengendali api dan pelindung Bumi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020