Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor Co pada Selasa mengatakan  bahwa mereka akan tegas menghentikan sementara operasi Nissan di kantor pusat global dan fasilitas lainnya di Jepang hingga awal Mei guna untuk menahan penyebaran virus corona.

Pembuat mobil Jepang itu juga mengatakan akan mengurangi operasi ke tingkat minimum di kantor pusatnya di Yokohama bersama dengan fasilitas non-produksi lainnya, termasuk di dekat Atsugi, Prefektur Kanagawa, di mana pusat R & D utamanya berada.

Baca juga: Penjualan Nissan Februari jatuh 24 persen

Baca juga: Industri mobil Jepang berupaya untuk kembali beroperasi normal


"Penutupan 16 hari akan berlangsung mulai dari 25 April hingga 10 Mei, penutupan ini memengaruhi kurang lebih 15.000 karyawan Nissan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters, Selasa.

Seperti banyak saingan globalnya, Nissan juga telah menutup sebagian besar fasilitas produksi globalnya karena virus corona, dan operasi di banyak pabrik kendaraan di Jepang juga telah ditangguhkan sejak awal bulan ini karena anjloknya permintaan.

Bahkan sebelum penyebaran virus corona, penjualan dan laba Nissan memang sudah merosot, memaksa Nissan untuk mundur pada rencana ekspansi agresif yang dilakukan oleh pemimpin terguling Carlos Ghosn.

Pembuat mobil itu akan mengumumkan rencana pemulihan baru pada bulan depan, eksekutif dari Nissan melihat perlu adanya perusahaan untuk menurunkan target dengan menjual 1 juta mobil lebih sedikit daripada target tahunan saat ini yaitu 6 juta unit.

Baca juga: Nissan mulai produksi pelindung wajah untuk tenaga medis

Baca juga: Belajar mewarnai di rumah? Nissan sediakan 23 halaman gambar mobil

Baca juga: Nissan memperpanjang penghentian produksi di AS hingga Mei
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020