Pengembangan vaksin dan obat-obatan harus sesuai dengan karakteristik virus maupun kondisi di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Komisi VI DPR RI mendukung upaya riset dan kolaborasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi untuk mengembangkan vaksin atau obat COVID-19.

"Pengembangan vaksin dan obat-obatan harus sesuai dengan karakteristik virus maupun kondisi di Indonesia," ujar Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima dalam rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan Komisi VI akan mendorong Kementerian BUMN untuk melakukan sinergi dan koordinasi antara BUMN dan Kementerian lainnya.

Untuk itu, lanjut dia, Komisi VI DPR RI menugaskan PT Bio Farma (Persero) sebagai leader holding BUMN Farmasi untuk memobilisasi sumber daya yang diperlukan.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya menjalin kolaborasi dengan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) untuk turut serta mengembangkan vaksin virus Corona (COVID-19).

"Sekarang kita kolaborasi dengan CEPI, lembaga ini dimiliki oleh beberapa negara besar Eropa, mereka sudah sampai penemuan vaksin di lembaga risetnya dan siap melakukan produksi dan uji klinis. Dalam hal ini, kita komunikasi dengan CEPI bagaimana 'scaling up' untuk vaksin bisa dilakukan di Bio Farma," ujarnya.

Ia mengatakan jika semua berjalan lancar, maka pada kuartal ketiga tahun ini vaksin COVID-19 siap diuji coba ke manusia.

Ia menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan China, yang saat ini sedang dalam uji klinis tahap kedua. Jika sukses, Bio Farma berharap produksi vaksin tersebut bisa dilakukan oleh Bio Farma.

Dari dalam negeri, lanjut dia, Bio Farma juga berkolaborasi dengan beberapa lembaga dan perguruan tinggi dengan membentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19.

"Atas inisiatif Kemenristek, sudah dibentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19 di Indonesia. Targetnya akhir 2020 ini diharapkan bibit dari vaksin itu sudah bisa dikembangkan. Pengembangan ini memang membutuhkan waktu, tapi dengan adanya teknologi biofarmatik yang terbaru kita sedang berusaha mempercepat penemuan vaksin ini," ucapnya.

Sebagai perusahaan yang fokus terhadap pengembangan vaksin, Honesti Basyir mengatakan, Bio Farma juga mencari cara untuk menemukan vaksin yang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kami juga sudah memiliki beberapa jenis vaksin yang tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat. COVID-19 bisa menginfeksi karena menurunnya daya tahan tubuh, yang kita tonjolkan sekarang ada dua jenis vaksin yaitu flubio dan vaksin meningitis. Sekarang produksinya cukup besar karena memang kebutuhannya cukup tinggi," katanya.

Baca juga: Erick perintahkan BUMN farmasi jaga stok dan harga cairan antiseptik

Baca juga: Erick ingin konsolidasi BUMN farmasi jadi benteng kesehatan RI

Baca juga: Holding BUMN farmasi akan disinergikan dengan holding rumah sakit

Baca juga: Kimia Farma: Holding BUMN farmasi dukung hilirisasi produk kesehatan

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020