Masih menunggu swab test karena hasil rapid test reaktif
Bogor (ANTARA) - Direktur Rumah Sait Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dr Ilham Chaidir MKes menyampaikan klarifikasi bahwa hasil rapid test 51 tenaga medis statusnya adalah reaktif dan belum tentu positif COVID-19.

"Hasil reaktif itu masih harus dipastikan lagi apakah positif atau tidak, melalui swab test," kata Ilham Chaidir melalui telepon selulernya, kepada ANTARA, di Kota Bogor, Rabu.

Menurut Ilham Chaidir, pengertian reaktif itu adalah telah terbentuk antigen yakni zat yang merangsang respon imunitas untuk menghasilkan antibodi dalam tubuh, tapi belum tentu positif.

Ilham menegaskan, sebanyak 51 tenaga medis yang hasil rapid test-nya reaktif, telah dilakukan swab test dan spesimennya telah dikirim ke Laboratorium IPB untuk dilakukan pengujian.

"Kita harapkan hasilnya bisa cepat diperoleh, semoga hasilnya semuanya negatif," katanya.

Ilham menjelaskan, sebanyak 51 tenaga medis di RSUD itu adalah bagian dari 800 pegawai di RSUD yang menjalani rapid test secara bertahap sejak pekan lalu. "Karena keterbatasan persediaan kit rapid test, sehingga pelaksanaan tes dilakukan  bertahap," katanya.

Dia menambahkan, sebanyak 51 tenaga medis yang hasil rapid testnya reaktif, jika swab test nanti hasilnya positif, maka dari analisa tim, paparan bisa terjadi pada saat melayani pasien yang terlihat tanpa gejala (OTG), pada saat melayani pasien rawat jalan, atau di kamar operasi.

Baca juga: Kawal PSBB, Polres Bogor dapat suplai 2.000 alat rapid test

Baca juga: Hasil "rapid test" di Kota Bogor, tiga positif dan 169 negatif

Baca juga: Pemkot Bogor lakukan lagi rapid test untuk 300 orang dengan risiko


"Bisa juga tertularnya dari luar, misalnya di perjalanan ketika pergi dan pulang kerja. Kota Bogor sudah masuk kategori 'red zone' jadi banyak ODP dan OTG," katanya.

Ilham menegaskan, terhadap 51 tenaga medis yang hasil rapid test-nya reaktif telah dilakukan karantina, yakni diisolasi dari keluarganya. "Meskipun reaktif itu belum bisa disebut positif COVID-19, tapi kita lakukan karantina di hotel yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor," katanya.

Menurut Ilham, tindakan pencegahan dan langkah cepat yang dilakukan pimpinan RSUD untuk menjaga dan menyelamatkan tenaga media dari terpapar COVID-19.

"Kami sangat membutuhkan tenaga medis untuk membantu pasien COVID-19 yang sedang dirawat. Saat ini, ada 44 pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSUD," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020