Jadi total perjalanan KA yang dibatalkan menjadi 44 KA
Kediri (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, mengungkapkan volume penumpang kini turun drastis hingga 90 persen, sebagai dampak dari pembatalan sejumlah perjalanan kereta api termasuk yang melintas di stasiun wilayah Daop 7 Madiun demi mencegah penyebaran virus corona.

Manajer Humas Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengemukakan volume penumpang sangat sedikit. Misalnya, untuk yang turun di Stasiun Kediri, di hari biasa rata-rata 2.000 penumpang yang turun, namun kini jumlah penumpang hanya beberapa saja.

"Guna meningkatkan dan maksimalkan program pemerintah dalam hal pembatasan sosial berskala besar dan kini volume penumpang semakin hari makin menurun. Penurunan berkisar 90 persen dari hari biasa," kata Ixfan saat dikonfirmasi di Madiun, Rabu.

Ia mengatakan, dampak dari upaya pencegahan penyebaran virus corona, sejumlah perjalanan kereta api juga dibatalkan.

Sebelumnya telah dilakukan pembatalan 40 perjalanan kereta api yang melintas maupun yang berangkat dari wilayah Daop 7 Madiun. Khusus untuk keberangkatan dari wilayah Daop 7 Madiun, yang sudah batal perjalanannya ada enam kereta api, yaitu KA 127/128 (Anjasmoro) relasi Jombang - Pasarsenen PP, KA 109/110 (Singasari) relasi Blitar - Pasarsenen PP, dan KA 117/118 (Brantas) relasi Blitar - Pasarsenen PP.

Ixfan menegaskan bahwa pembatalan sejumlah perjalanan KA tersebut sebagai wujud PT KAI dalam mendukung pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.

PT KAI juga akan kembali membatalkan empat perjalanan KA per 24 April 2020 sampai dengan 30 April 2020. Sejumlah perjalanan kereta api yang dibatalkan yaitu KA 71 (Bima) relasi Surabaya Gubeng - Gambir, KA 72 (Bima) relasi Gambir - Surabaya Gubeng, dan KA 293 (Kahuripan) relasi Blitar - Kiaracondong Bandung, KA 294 (Kahuripan) relasi Kiaracondong Bandung-Blitar.

"Jadi total perjalanan KA yang dibatalkan menjadi 44 KA," kata Ixfan.

Ixfan menambahkan bagi penumpang yang sudah terlanjur memesan tiket pada tanggal tersebut, bisa dilakukan pembatalan secara daring melalui aplikasi KAI Access. Biaya pembelian tiket akan dikembalikan 100 persen dan uang pembatalan akan dibayarkan dalam waktu 30-45 hari secara transfer.

"Kepada calon penumpang yang telah memiliki tiket di tanggal tersebut (24 April 2020 sampai dengan 30 April 2020) silakan untuk dilakukan pembatalan. Dan kami imbau pembatalan bisa dilakukan atua melalui aplikasi KAI Access agar terhindar kerumunan terkumpulnya orang di loket. Pembatalan dilakukan 30 hari dan pengembalian biaya 100 persen. Uang dikembalikan tanpa biaya," kata dia.

Pihkanya juga meminta maaf dengan kebijakan ini. Selain itu, pihaknya juga tetap mengingatkan calon penumpang dan masyarakat umum loinnya untuk mematuhi anjuran pemerintah dengan rutin melakukan cuci tangan dan mengenakan masker saat keluar rumah.

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan mengimbau agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi kegiatan diluar rumah dan tidak mudik terlebih dahulu pada Lebaran kali ini. Dan selalu gunakan masker saat keluar rumah, hindari kerumunan orang, lakukan jaga jarak sosial sehingga penyebaran wabah COVID-19 bisa ditekan. Semoga secepatnya kondisi bisa kembali normal seperti sedia kala," kata dia berharap. 

Baca juga: Jumlah penumpang di stasiun Daop 7 Madiun turun drastis
Baca juga: KAI Madiun batalkan perjalanan KA Kahuripan dan KA Bima mulai 24 April

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020