Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyakini optimalisasi sektor kelautan dan perikanan merupakan jawaban yang tepat dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan lapangan pekerjaan.

"Saya sudah sampaikan ke Presiden bahwa sektor perikanan ini salah satu jawaban untuk menjawab lapangan pekerjaan," kata Menteri Edhy di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, ada potensi tambak udang yang bisa dibangun di mana luasnya dapat mencapai hingga ratusan ribu hingga jutaan hektare.

Ia mengungkapkan bahwa bila 1 hektare saja dapat menampung 5 kepala keluarga, maka 100.000 hektare bisa menampung 500.000 KK.

Baca juga: Menteri Edhy: Budi daya udang bakal ciptakan banyak lapangan kerja

Baca juga: PBB prediksi 5-25 juta lapangan kerja hilang akibat COVID-19


Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengingatkan bahwa dunia membutuhkan hingga sekitar 13 juta ton udang per tahun, tetapi budidaya Indonesia diperkirakan baru bisa memenuhi hingga sekitar 800 ribu ton per tahun.

Namun, terkait dengan ekspor komoditas kelautan dan perikanan, ia juga menyadari masih adanya sejumlah persoalan seperti masih tingginya tarif perdagangan seperti ke Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Menteri Edhy juga menyatakan optimistis bahwa dengan mendorong pengembangan budi daya udang di berbagai daerah, maka akan semakin banyak menciptakan lapangan kerja di Tanah Air.

"Potensi tambak udang idle di Indonesia jumlahnya banyak. Kalau ini bisa dihidupkan, saya yakin peluang lapangan pekerjaan ada di sini," katanya.

Menteri Edhy yakin produksi udang Indonesia akan terserap di pasar, baik nasional maupun global, karena kebutuhan udang segar dunia mencapai sekitar 13 juta ton per tahun.

Ia juga mengingatkan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Komisi IV DPR RI membahas refocusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk memenuhi ketersediaan pangan sebagai tindak lanjut atas Inpres Nomor 4 tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19.

Menteri Edhy menegaskan pengurangan anggaran KKP sebagai imbas pandemi tidak menyurutkan semangat pihaknya dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan, khususnya di subsektor perikanan budi daya. Malah, lanjut dia, KKP optimistis budi daya akan menjadi solusi terciptanya lapangan kerja baru.

"Hal lain yang akan kita hadapi setelah COVID-19 adalah lapangan pekerjaan yang semakin sulit. KKP sedang membangun sentra perikanan budi daya. Ini adalah peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.*

Baca juga: Ratusan mahasiswa dan buruh di Temanggung demo tolak RUU Omnibus Law

Baca juga: Mahasiswa di Palangka Raya lakukan aksi diam tolak RUU Cipta Kerja

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020