SOP apabila ada penumpang yang tidak sadarkan diri atau meninggal di dalam KRL
Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menggelar simulasi penanganan keadaan darurat yang dialami penumpang di dalam kereta maupun di stasiun yang dilakukan dalam KRL antara Stasiun Depok Baru - Stasiun Bogor, Kamis.

"Protokol maupun SOP mengenai keadaan darurat yang sebelumnya sudah ada, kami lakukan pembaharuan dan penyesuaian untuk menghadapi situasi-situasi yang mungkin ada kaitannya dengan paparan wabah COVID-19," kata Direktur Utama PT KCI Wiwik Widyawanti dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA pada Kamis malam.

Ada dua jenis simulasi yang dilakukan oleh para petugas KCI dan KAI, pertama petugas disimulasikan berada di dalam situasi salah satu penumpang tidak sadarkan diri saat berada di dalam kereta yang sedang berjalan, dengan kondisi terburuk penumpang meninggal dan terindikasi bergejala COVID-19.

Dalam kondisi tersebut, petugas pengawalan kereta (walka) langsung menangani dengan melaporkan kepada Petugas Pelayanan KRL (PPK).

Nantinya PPK melaporkan kepada masinis, untuk menginformasikan Pusat Kendali agar menentukan stasiun tujuan sebagai lokasi evakuasi.

Selama dalam menuju stasiun evakuasi, petugas walka diwajibkan untuk mengisolasi kereta dengan mengunci sambungan pintu-pintu yang berhubungan dengan gerbong yang dinaiki oleh penumpang yang tidak sadarkan diri.

Para penumpang yang berada di dalam rangkaian kereta diwajibkan untuk turun dari kereta usai mencapai stasiun untuk evakuasi korban. Penumpang yang berada satu gerbong dengan korban yang harus dievakuasi diwajibkan turun paling terakhir usai didata oleh petugas walka.
Petugas pengamanan stasiun melakukan simulasi membawa penumpang yang tak sadarkan diri di gerbong kereta menuju ruang isolasi di tengah pandemi COVID-19, Kamis (23/4/2020). (ANTARA/HO/Dokumentasi KCI)

Simulasi kedua dilakukan pada saat penumpang yang harus dievakuasi telah tiba di stasiun dan terjadi serah terima dari petugas kereta kepada petugas stasiun.

Nantinya dua orang personil pengamanan stasiun juga menggunakan APD lengkap dan tandu untuk evakuasi pengguna yang tidak sadarkan diri untuk lebih lanjut penumpang itu dibawa ke ruang isolasi di stasiun dan diperiksa petugas Pos Kesehatan Stasiun.

Baca juga: Luhut: Pengguna KRL nanti diminta laporkan tujuan bepergian

Baca juga: Kabupaten Bogor kekurangan tenaga medis


Baca juga: Masih banyak warga Bogor wajib "ngantor" ke Jakarta

Petugas pos kesehatan selanjutnya segera menghubungi dinas kesehatan setempat untuk evakuasi dari area stasiun dan penanganan lebih lanjut.

Sementara itu kereta yang sebelumnya melayani pengguna tersebut langsung dipulangkan ke depo untuk dibersihkan secara menyeluruh menggunakan cairan disinfektan.

Simulasi yang dilakukan KAI-KCI itu mendapatkan apresiasi dari Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono yang turut hadir mendampingi para petugas.

"Moda angkutan perkeretaapian merupakan yang pertama menggelar simulasi menangani keadaan darurat terkait COVID-19. Semoga apa yang dilakukan dapat diikuti oleh moda-moda lainnya," ujar Soerjanto.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020