Tokyo (ANTARA) - Guna mendorong masyarakat untuk tetap berada di rumah, agar penyebaran virus corona dapat dikontrol selama musim libur Golden Week yang akan segera datang di Jepang, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyarankan mereka menghabiskan waktu di rumah dengan menyaksikan guru berbenah, Marie Kondo.

Mendapat kekuasaan penanganan masa darurat,  Koike meminta warga untuk berada di rumah selama 12 hari, mulai hari Sabtu.

Lazimnya, warga Tokyo akan membanjiri metropolis mereka yang luas selama Golden Week, yang tahun ini jatuh pada tanggal 29 April hingga 6 Mei, tetapi Koike menjulukinya pekan tersebut sebagai "Pekan Tetap Di Rumah".

Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan status darurat, yang memberi gubernur, di wilayah yang terkena dampak lebih parah, kekuasaan untuk meminta penduduk tetap tinggal di rumah dan usaha-usaha untuk tutup, pada 7 April untuk tujuh prefektur termasuk Tokyo dan Osaka, Jepang barat. Namun, tidak ada penalti untuk menolak permintaan itu.

Sumber dari pemerintah mengatakan kepada Reuters di awal pekan ini bahwa keputusan akan diambil pada masa Golden Week, terkait perpanjangan status darurat tersebut.

Tokyo adalah area yang paling terdampak virus corona di Jepang, dengan 134 kasus baru pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi 3.573, menurut NHK

Koike berada di garis depan kampanye pembatasan jarak sosial di ibukota Jepang itu, dan bagi orang-orang yang tinggal di rumah selama periode liburan mendatang, pihak berwenang telah membuat situs web di mana mereka dapat melakukan streaming video yang menampilkan sejumlah selebriti.

"Akan ada orang yang berpikir 'baiklah, mari berbenah,'" kata Koike, menambahkan bahwa Marie Kondo, atau yang akrab disapa KonMari, "akan memberikan petunjuk untuk berbenah" melalui video.

Dia menyarankan orang untuk menahan godaan untuk mengunjungi lokasi wisata di sekitar ibukota, memperingatkan bahwa fasilitas seperti kereta gantung di Gunung Takao terdekat akan ditutup.

Kunjungan supermarket harus dibatasi tiga hari sekali, katanya.

Sumber: Reuters


Baca juga: EMA ingatkan efek samping obat malaria untuk pasien COVID-19

Baca juga: Presiden Jokowi, PM Abe berbicara mengenai penanganan COVID-19

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020