Tanjungpinang (ANTARA) -  Ratusan spesimen pasien COVID-19 di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengantre diperiksa oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam akibat minimnya peralatan pendukung uji metode PCR.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, Jumat, menyatakan sudah memesan 10 ribu kit reagen, yaitu pereaksi kimia untuk mendukung pemeriksaan spesimen COVID-19 tersebut.

Namun, dia belum dapat memastikan kapan alat tersebut sampai ke Kepri. Dia menargetkan paling cepat dalam pekan ini.

"Karena alat ini bukan produk Indonesia, tapi luar negeri, makanya agak sulit diperoleh," kata Tjetjep.

Baca juga: Dinkes Kepri: Kondisi Wali Kota Tanjungpinang semakin membaik

Baca juga: Polda Kepri salurkan 10 ribu paket sembako untuk warga


Kendati demikian, kata Tjetjep, sampai sejauh ini BTKLPP masih melakukan pemeriksaan spesimen pasien COVID-19 dengan mengandalkan alat bantuan dari Kementerian Kesehatan.

"Kemenkes rutin mengirim 50 alat uji spesimen COVID-19 ke Kepri," ujar Tjetjep.

Tjejep menambahkan Pemkot Batam juga memesan 10 ribu kit reagen dengan distributor yang sama.

"Sehingga total pemesanan jadi 20 ribu kit reagen," katanya. Kit reagen merupakan salah satu komponen utama dari PCR. Tes PCR ini berfungsi untuk memeriksa amplifikasi asam nukleat virus dengan teknologi.

"Nah, dari situ bisa diketahui ada atau tidak genotipe virus," ungkap Tjetjep.

Sementara, berdasarkan data perkembangan terbaru kasus COVID-19 di Kepri, Jumat 24 April 2020, pasien positif mencapai 83 orang, terdiri dari 29 pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Galang, Batam.

Kemudian 54 pasien positif COVID-19 di Kepri, meliputi Batam 29 kasus, Tanjungpinang 21 kasus, Bintan 2 kasus, dan Karimun 2 kasus.*

Baca juga: 38 dokter umum ditugaskan tangani pasien COVID-19 Kepri

Baca juga: Dua pasien COVID-19 di Kepri sembuh

Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020