Dari pantauan kami, volume kendaraan yang melintas masih landai
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyebut tidak ada lonjakan arus masuk kendaraan berpelat nomor luar daerah yang masuk ke wilayahnya dalam beberapa hari terakhir, khususnya setelah pemerintah mengumumkan larangan mudik.

“Dari pantauan kami, volume kendaraan yang melintas masih landai. Tidak ada eksodus kendaraan dari luar daerah yang masuk ke Kota Yogyakarta baik sepeda motor maupun mobil pribadi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif di Yogyakarta, Sabtu.

Baca juga: Jumlah kendaraan masuk DIY menurun drastis

Menurut dia, kondisi tersebut terjadi karena sudah dilakukan penyekatan di berbagai titik oleh pihak-pihak terkait usai pemerintah menetapkan aturan larangan mudik, sehingga bisa menyaring kendaraan pribadi yang akan melintas atau menuju ke Yogyakarta.

Saat ini, lanjut Agus, rerata volume kendaraan yang melintas di Kota Yogyakarta tercatat sekitar 30 persen dari rerata volume kendaraan sebelum terjadi pandemi COVID-19.

“Untuk jam-jam tertentu memang terkadang terjadi kenaikan volume kendaraan, tetapi lebih banyak ditemui di wilayah perbatasan antara Kota Yogyakarta dengan kabupaten sekitar,” katanya.

Kepadatan tersebut, lanjut dia, terjadi di persimpangan jalan atau di tiap lampu merah dan di sekitar pasar tradisional yang berada di wilayah perbatasan sehingga konsumen yang datang tidak hanya berasal dari warga Kota Yogyakarta saja tetapi dari kabupaten sekitar.

“Misalnya di Pasar Karangwaru yang berada di dekat perbatasan dengan Kabupaten Sleman. Ruas jalan di sekitarnya masih cenderung ramai, karena aktivitas pasar untuk pemenuhan kebutuhan pokok tetap dibuka meskipun ada pembatasan jam operasional,” katanya.

Agus berharap, kondisi lalu lintas di Kota Yogyakarta yang cenderung landai tersebut bisa dijadikan sebagai indikator bahwa warga mematuhi aturan untuk tetap berada di rumah guna memutus mata rantai penularan virus corona.

“Mudah-mudahan warga dari luar daerah juga mematuhi larangan untuk tidak mudik, tidak pulang kampung dulu dan masyarakat Yogyakarta pun tidak bepergian ke luar daerah. Pemahaman ini yang harus terus ditekankan agar wabah bisa segera teratasi,” katanya.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, hingga Jumat (24/4/2020) pukul 15.00 WIB tercatat ada 2.283 warga dari luar DIY yang masuk ke Kota Yogyakarta, terdiri atas 1.306 pendatang dan 977 warga Kota Yogyakarta yang pulang kampung.

Warga yang datang dari luar daerah tersebut diminta melapor dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

Saat ini, masih ada tujuh warga Kota Yogyakarta yang dinyatakan positif COVID-19, lima dinyatakan sembuh dan satu meninggal dunia.

Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 di DIY bertambah empat menjadi 36 orang
Baca juga: Cegah COVID-19, DIY perketat pemeriksaan kendaran di perbatasan

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020