Progres pembangunan Istora Papua Bangkit senilai Rp278,6 miliar mencapai 84,85 persen
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memperpanjang masa  pembangunan infrastruktur dan venue PON XX Papua hingga awal 2021 mengingat pelaksanaan PON tersebut telah diundur menjadi Oktober 2021 akibat pandemi COVID-19.

"Menyikapi kondisi ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan perpanjangan masa pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan venue PON XX Papua hingga awal 2021, khususnya untuk venue olahraga dayung, panahan, sepatu roda, lima tower rumah susun, serta penataan kawasan kompleks olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru," sebut keterangan tertulis Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Presiden Jokowi tunda pelaksanaan PON 2020, ini alasannya

Sedangkan untuk infrastruktur dan venue  lainnya tetap dijadwalkan tuntas pada 2020 ini.

Hingga 20 April 2020, progres pembangunan fisik venue kricket dan lapangan hoki (dalam dan luar ruangan) senilai Rp288,3 miliar mencapai 96,5 persen dan arena sepatu roda, panahan, dan dayung senilai Rp116,5 miliar progres fisik mencapai 5,56 persen.

Kemudian, progres pembangunan arena akuatik senilai Rp401 miliar mencapai 90,11 persen dan Istora Papua Bangkit senilai Rp278,6 miliar mencapai 84,85 persen.

Di samping arena olahraga, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan Kampung Harapan senilai Rp134,7 miliar sebagai area pendukung istora dan akuatik yang pelaksanaannya baru dimulai pada akhir Januari 2020 dengan progres pembangunan fisik 9,21 persen.

Selain itu juga penataan kawasan Doyo Baru senilai Rp64,9 miliar sebagai area pendukung arena kriket, hoki outdoor dan indoor yang pelaksanaannya dimulai pada akhir Desember 2019, saat ini progres fisik mencapai 22,68 persen.

Balai Wilayah Sungai Papua, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR juga ditugasi melaksanakan pembangunan pengaman Pantai Teluk Youtefa mendukung venue dayung senilai Rp48,5 miliar, saat ini progresnya masih dalam tahap persiapan pelaksanaan fisik.

Kemudian juga membangun sistem drainase Kabupaten Jayapura senilai Rp4,7 miliar dengan progres pembangunan 0,86 persen.

Untuk asrama atlet dan ofisialnya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan juga ditugasi untuk menyiapkan 16 tower rumah susun dengan kapasitas tampung keseluruhan 2.396 unit.

Dari 16 rusun tersebut, 10 tower di antaranya sudah selesai.

Pada 2020 dibangun satu tower, yang saat ini telah mencapai progres fisik enam persen. Sementara lima tower lain akan dibangun pada awal 2021.

Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua yang semula dijadwalkan pada Oktober 2020 menjadi Oktober 2021.

Keputusan ini diambil karena pandemi COVID-19 yang tengah terjadi menyebabkan tersendatnya suplai bahan bangunan, peralatan dan tenaga kerja konstruksi ke Papua, termasuk proses sertifikasi venue oleh lembaga internasional.

Baca juga: PBSI sambut baik penundaan PON 2020
Baca juga: Perpani dukung keputusan pemerintah soal penundaan PON Papua
Baca juga: Menpora umumkan penundaan PON Papua hingga tahun depan

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020