Intinya masyarakat di Aceh sangat menghargai perbedaan pendapat, tidak ada persoalan sama sekali
Meulaboh (ANTARA) - Meski pemerintah sudah menetapkan awal Ramadhan 1441 Hijriah pada Jumat (24/4), namun sebagian warga di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh baru menjalankan ibadah puasa pertama pada Sabtu.

“Sebagian besar masyarakat yang menjalankan ibadah puasa pada hari ini merupakan masyarakat yang berdomisili di sekitar dayah/pondok pesantren tradisional,” kata Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat, Muhammad Isa, Sabtu malam.

Baca juga: Puasa pertama Zaskia Mecca diisi dengan ke UGD

Menurutnya, umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada Sabtu tersebut mengikuti fatwa (keputusan) ulama dayah, yang menyatakan bahwa penetapan satu Ramadhan 1441 Hijriyah pada Sabtu.

Keputusan tersebut merujuk pada hasil rukyatul hilal (pengamatan bulan) karena pada saat dilakukan pengamatan bulan menggunakan teleskop, tidak terlihat hilal di Kabupaten Aceh Barat.

Baca juga: Hari pertama puasa Shesar langsung kangen opor ayam buatan ibunya

Muhammad Isa menambahkan perbedaan pelaksanaan ibadah pertama bulan suci Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat termasuk beberapa daerah lainnya di Aceh, sudah sering terjadi setiap tahunnya.

Namun hal tersebut tidak menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat muslim, karena masyarakat memaklumi keputusan tersebut sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Baca juga: Hari pertama puasa, #sawityowit bertengger di Twitter

“Intinya masyarakat di Aceh sangat menghargai perbedaan pendapat, tidak ada persoalan sama sekali,” kata Muhammad Isa menambahkan.

Begitu juga dengan pelaksanaan ibadah shalat tarawih, masyarakat juga melaksanakan sesuai dengan keyakinan dan tidak membedakan dengan jumlah rakaat di setiap shalat sunnah yang dilakukan setahun sekali tersebut, tuturnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020