Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita Humaniora kemarin, Minggu (26/4), menyita banyak perhatian pembaca, mulai dari Kemendes PDTT mengumumkan BLT Dana Desa yang sudah mulai diterima warga miskin, Bupati Bogor yang memaparkan kronologi satu keluarga terinfeksi COVID-19 hingga pernyataan ISNU Tulungagung, Jawa Timur, yang menyebutkan kasus Jabalsari bukan klaster tahlilan.

Berikut berita-berita yang masih layak dibaca kembali tersebut.

Kemendes PDTT umumkan BLT Dana Desa sudah mulai diterima warga miskin

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa mulai disalurkan dan diterima warga desa miskin atau prasejahtera terdampak pandemi COVID-19, menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Ivanovich Agusta.

"Desa Lele, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, contohnya, telah melakukan penyaluran BLT Dana Desa sebesar Rp600 ribu per keluarga kepada 60 keluarga miskin untuk bulan pertama. Karena desa ini berada di pulau tersendiri dan jauh dari akses perbankan, maka pembayaran dilaksanakan secara tunai," kata Agusta dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Minggu.

Bagaimana rincian tentang penyaluran BLT tersebut dapat dibaca di sini.

Baca juga: Pemkab Mimika segera salurkan BLT Dana Desa kepada 26.536 KK.

Bupati Bogor paparkan kronologi satu keluarga terinfeksi COVID-19

Bupati Bogor Ade Yasin memaparkan kronologi satu keluarga terdiri dari ibu dan dua anaknya di Cileungsi Kabupaten Bogor Jawa Barat yang positif terinfeksi virus corona COVID-19.

"Awal kejadian ketika bapaknya pulang dari tempat kerjanya di RS Wisma Atlet 14 April, tiga jam kemudian anaknya merasakan panas dan kepalanya sakit, suhunya ada sekitar 40 derajat Celcius," terangnya, Minggu (26/4).

Berita selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Suami kerja di RS Wisma Atlet, istri dan dua anaknya positif COVID-19

ISNU Tulungagung: Kasus Jabalsari bukan klaster tahlilan

Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kabupaten Tulungagung menyebut informasi yg menyebar di media dan medsos serta dari mulut ke mulut bahwa kasus corona yang menyebar acak dan menginfeksi sejumlah warga di Desa Jabalsari, Tulungagung, Jawa Timur adalah berasal dari dokter Ys yang terpapar dari pasien positif COVID-19 berinisial Hn, asal Ngadiluwih, Kediri, bukan dari " klaster tahlilan" seperti yg diberitakan.

"Tidak ada itu klaster tahlilan. Yang benar, adalah persebaran dari klaster ke tiga, yaitu jalur penularan dari kelompok tenaga medis di RSUD (dr. Iskak) yang terpapar dari pasien HN," kata Ketua ISNU Tulungagung Mochammad Rifai di Tulungagung, Ahad.

Rincian selanjutnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: Rindu pulang, perawat COVID-19 ajak masyarakat taat protokol kesehatan.

Pewarta: Katriana
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020