Aparat dari tiga pilar masih berjaga di rumah yang sempat di demo remaja
Jakarta (ANTARA) - Aselih Asmawi pemilik rumah di Kecamatan Pulogadung yang sempat didemo para pemuda akibat melaporkan pelaksanaan terawih di lingkungannya telah diselesaikan melalui jalur mediasi.
"Sudah aman sekarang, sudah kondusif. Kita sudah mediasi lewat RW," kata Aselih saat diwawancarai di kediamannya,Senin.
Aselih mengatakan kediamannya di demo oleh sekelompok remaja berawal dari laporan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui media sosial terkait pelaksanaan tarawih di lingkungan rumahnya yang tetap berlangsung meski sudah dilarang selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Mereka mungkin awalnya salah persepsi, karena di kampung sini kalau tarawih tetap bisa tarawih gitu. Jadi walaupun ada imbauan atau anjuran beribadah di rumah, mereka tetap tarawih," kata Aselih.
Aselih juga mengatakan usai melakukan mediasi dengan RW rumahnya saat ini dijaga ketat oleh pihak keamanan dari tiga pilar.
"Dijamin lah keselamatan saya, ada aparat keamanan, ada Babinsa, ada juga dari kelurahan yang menjaga rumah saya," kata Aselih.
Baca juga: Masyarakat diimbau Shalat Tarawih di rumah
Baca juga: Mahfud: Hindari COVID-19 lebih penting daripada meraih pahala sunah
Baca juga: Quraish Shihab: Nabi pernah Shalat Tarawih hanya tiga malam di masjid
Bahkan Kapolsek Pulogadung Kompol Lindang Lumban pada Senin pagi melakukan kunjungan ke kediaman Aselih untuk meninjau kondisi lingkungan itu pascademo di depan rumah Aselih.
Sebelumnya, beredar video di media sosial terkait penyerangan terhadap salah satu rumah warga oleh sekelompok remaja di Pulogadung.
Demonstrasi kecil itu diduga akibat tindakan pemilik rumah melaporkan kegiatan tarawih di kawasannya saat masa PSBB melalui media sosial kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saat ini baik pemilik rumah maupun warga yang melakukan penyerangan sudah sepakat untuk berdamai usai melewati proses mediasi dari pihak RW.
Pewarta: Livia Kristianti dan Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020