London (ANTARA) - Pemerintah Inggris akan memberikan kesempatan bagi publik untuk memberikan pertanyaan pada menteri-menteri, petugas ilmu pengetahuan dan pekerja medis, dalam arahan harian pemerintah terkait virus corona jenis baru, sebagaimana dikatakan pada Senin.

Beberapa jam setelah Perdana Menteri Boris Johnson berjanji kepada masyarakat untuk memberikan "transparansi semaksimal mungkin" terkait pemikiran menteri-menteri untuk upaya pelonggaran karantina saat pandemi COVID-19, pemerintah meminta masyarakat untuk terlibat.

"Pemerintah akan menjawab satu pertanyaan dari anggota masyarakat pada konferensi pers harian terkait virus corona," kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.

Siapapun dapat mendaftar melalui laman https://www.gov.uk/ask selama mereka berusia 18 tahun ke atas dan pernyataan yang diberikan akan ditinjau pada tengah hari sebelum konferensi pers. Hanya satu pertanyaan yang akan dipilih setiap harinya, dan apabila dipilih, warga yang memberikan pernyataan akan dikontak pada pukul 3 sore waktu setempat.

Pemerintah Inggris telah dikritik oleh pihak-pihak oposisi dan sejumlah bisnis karena dianggap tidak menguraikan bagaimana dan kapan pemerintah akan melonggarkan pembatasan ekonomi dan sosial untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Beberapa menyebut Inggris tertinggal di belakang negara-negara lain dalam menanggapi penyebaran virus tersebut.

Pada Senin, Johnson mengatakan pada saat ini dia tidak dapat menyebutkan "seberapa cepat atau lambat, bahkan kapan perubahan-perubahan itu akan dibuat," namun dia menambahkan: "Saya ingin membuat pemberitahuan sekarang bahwa keputusan-keputusan yang akan diambil akan dilakukan dengan transparansi semaksimal mungkin dan saya ingin membagi semua langkah kerja dan pemikiran kami, pemikiran saya, dengan anda semua rakyat Inggris."

Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris kekurangan APD, penjahit kostum di London bikin baju medis
Baca juga: PM Inggris Johnson akan kembali bekerja pada hari Senin
Baca juga: Perusahaan Inggris uji coba obat diabetes untuk pasien COVID-19

Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020