Lakers lolos dan menerima pinjaman di bawah Program Perlindungan Gaji
Jakarta (ANTARA) - Los Angeles Lakers mengembalikan 4,6 juta dolar AS yang diterima klub ini dari sebuah program pemerintah pusat yang sebenarnya diperuntukkan bagi usaha kecil agar bisa menyelamatkan diri dari krisis ekonomi akibat pandemi virus corona, lapor sejumlah media seperti dikutip Rueters.

Program Perlindungan Gaji (PPP) yang dibentuk oleh Administrasi Usaha kecil itu menghabiskan dana awal sebesar 349 miliar dolar AS yang lebih cepat dari yang diperkirakan pemerintah AS. Kemudian diketahui bahwa sejumlah perusahaan besar menerima pinjaman program ini yang sebenarnya diperuntukkan bagi UKM. Publik pun mengecam keras fakta ini.

"Lakers lolos dan menerima pinjaman di bawah Program Perlindungan Gaji," kata tim ini kepada ESPN. "Begitu kami tahu dana program ini berkurang, kami sudah mengembalikan pinjaman itu sampai kemudian dukungan finansial akan diarahkan kepada yang lebih membutuhkan. Lakers tetap berkomitmen penuh mendukung pekerja kami dan masyarakat kami."

Baca juga: Film dokumenter anyar Michael Jordan curi perhatian para penggemar NBA

Perusahaan-perusahaan besar yang menerima skema utang PPP ini dan kemudian segera mengembalikannya adalah Shake Shack, AutoNation dan Ruth's Chris Steak House.

Menurut Forbes, Lakers ditaksir memiliki valuasi 4,4 miliar dolar AS.

NBA menghentikan kompetisi pada 11 Maret setelah center Utah Jazz Rudy Gobert dites positif virus corona. Belum jelas kapan musim kompetisi 2019-2020 dilanjutkan, namun setiap pertandingan yang tidak dimainkan sama artinya dengan hilangnya pendapatan tim.

Selama musim ditangguhkan, NBA membentuk sebuah program bantuan fasilitas kredit sampai 1,2 miliar dolar AS dan menuru ESPN, satu tim sudah menggunakan fasilitas pinjaman ini.

Baca juga: Sejumlah fasilitas latihan tim NBA dilaporkan dapat dibuka pada Jumat

Baca juga: Jordan praktikkan meditasi agar tetap positif di tengah pandemi

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020