secara mental tidak sanggup berada di ruang perawatan pasien positif COVID-19
Kendari (ANTARA) - Bupati Konawe Utara Ruksamin menjemput Udin, pasien suspect corona di lahan kebun tempat persembunyiannya setelah melarikan diri dari Rumah Sakit Bahteramas Kendari sebelum sempat diambil swab-nya.

"Sejak beredar informasi bahwa warga saya dari Konawe Utara bernama Udin (36) lari dari perawatan COVID-19 RSUD Bahteramas saya berniat untuk menjemputnya. Alhamdulillah niat itu kesampaian," kata Bupati Ruksamin melalui saluran telepon dari Wanggudu, Konawe Utara, Selasa.

Saat ini, lelaki Udin yang sebelumnya bekerja di perusahaan tambang telah menjalani penanganan di RSUD Konawe Utara.

"Psikis Udin harus dipulihkan. Dia kelihatannya trauma. Setelah pulih langkah-langkah penanganan medis dapat dilakukan," kata Ruksamin.

Baca juga: Dandim 1417/Kendari gunakan sampan bagikan sembako pada Suku Bajo
Baca juga: PDP asal Konawe yang meninggal di RS Kendari negatif COVID-19


Keberadaan Udin di sebuah pondok perkebunan sekitar 3 kilometer dari perkampungan Desa Kokapi, Kecamatan Sawah, Kabupaten Konawe Utara adalah untuk mengisolasi diri.

"Pengakuan dia (Udin) meninggalkan rumah sakit ke rumah kebun karena secara mental tidak sanggup berada di ruang perawatan pasien positif COVID-19 Rumah Sakit Bahteramas," kata Ruksamin mengutip cerita Udin.

Keputusan pasien Udin meninggalkan rumah sakit menarik perhatian publik sejak pelariannya kemarin, Senin (27/4) dengan menumpang kendaraan roda dua atas bantuan kerabat.

"Dia (Udin) sangat waspada atas dugaan terpapar virus Corona. Dia tidak bertemu anak, istri dan keluarga di kampung tetapi langsung ke pondok tak berpenghuni di kebun," ujar Ruksamin.

Saat Bupati Ruksamin didampingi Kapolres dan tim tenaga medis menjemputnya di lokasi perkebunan warga yang sudah menghutan, pasien Udin nampak kooperatif.

Secara persuasif Bupati Ruksamin mengajak Udin keluar ke jalan melalui jembatan permanen ukuran kecil dengan bahasa daerah Tolaki.

Bertemu di ujung jembatan, pasien Udin yang mengenakan masker pertama-tama diberikan minuman vitamin dan alat pelindung diri berupa, sarung tangan oleh sang bupati.

Sebelum menumpang kendaraan "ambulance" pun disemprotkan cairan disinfektan.

"Keluarga dan warga di kampung terharu ketika mereka tahu iringan kendaraan adalah penjemput Udin. Saya lambaikan tangan merekapun tidak kuasa menahan tangis," ujar Ruksamin.

Baca juga: Konawe-Kolaka Utara, dua terbanyak pemantauan COVID-19 di Sultra
Baca juga: Sudah dua positif COVID-19 meninggal dunia di Sultra


Secara terpisah Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sultra dr. La Ode Rabiul Awal membenarkan pria berusia 35 tahun yang lari dari ruang perawatan rumah sakit terdata sebagai warga Kabupaten Konawe Utara.

“Kami mengklarifikasi bahwa pria 35 tahun yang lari diam-diam adalah warga Konawe Utara masuk RSUD Bahteramas 26 April 2020,” ujar Rabiul Awal yang akrab disapa dokter Wayong.

Pasien tersebut, lanjut Wayong dirawat lantaran mengalami cidera genitalia akibat kecekalaan kerja.

Meski masuk bukan dengan riwayat gejala terpapar virus, pihak rumah sakit melakukan prosedur rapid test pada pasien bersangkutan.

Hasil deteksi cepat virus corona, si pasien dinyatakan reaktif atau positif corona, sehingga mengharuskan pasien menjalani uji swab tenggorok untuk memastikan keberadaan virus meresahkan tersebut.

Agenda pengujian dengan cara Polymerase Chain Reaction yang dijadwal
Senin (27/4) tidak terlaksana karena pasien bersangkutan kabur dari rumah sakit.

Rapid test hasilnya positif makanya dijadwalkan pemeriksaan swab tenggorok,” ujarnya.

Baca juga: Empat pasien positif COVID-19 di Sultra dinyatakan sembuh
Baca juga: Polda Sultra mengonfirmasi ada tujuh anggotanya positif COVID-19
Baca juga: Di Sultra, seorang positif dan bayi PDP COVID-19 meninggal dunia

Pewarta: Sarjono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020