Semua elemen diminta bersinergi merumuskan kebijakan sekaligus membuat mitigasi atau menata kembali ruang industri wisata
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Martina menginginkan agar berbagai pemangku kepentingan dapat meningkatkan sinergi untuk memikirkan cara guna memulihkan sektor pariwisata di berbagai daerah Nusantara yang dinilai terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Semua elemen diminta bersinergi merumuskan kebijakan sekaligus membuat mitigasi atau menata kembali ruang industri wisata, setelah usai pandemi nanti," kata Martina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Menurut politisi Fraksi Partai Gerindra itu, pembenahan industri pariwisata yang saat ini mengalami penurunan sangat signifikan akibat pandemi, dinilai memerlukan waktu lama untuk kembali pulih.

Selain itu, ujar dia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama para kepala dinas pariwisata provinsi seluruh Indonesia harus mengkaji ulang dan mengevaluasi apa saja yang harus disiapkan.

Untuk itu, lanjutnya, penting pula untuk melakukan koordinasi lintas daerah dari berbagai kawasan yang memiliki potensi wisata, antara lain membenahinya guna kenyamanan wisatawan.

Ia juga menyarankan untuk membuat kampanye atau promosi pariwisata agar banyak pengunjung yang datang, seperti dengan mempromosikan berbagai kearifan lokal yang bakal menarik wisatawan.

Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan anggaran pembangunan lima destinasi super prioritas tidak akan dipotong.

Kelima destinasi super prioritas itu yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT) dan Likupang (Sulawesi Utara).

"Kami sepakat dengan Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani), program-program pembangunan lima tourist destination di mana Kementerian Perhubungan terlibat, itu tidak dipotong tapi dimasukkan pada multiyears," kata Luhut yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim dalam rapat kerja virtual dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.

Luhut menjelaskan alasan tidak dipotongnya anggaran sektor pariwisata, yakni karena sektor tersebut menjadi salah satu sektor unggulan untuk mendongkrak ekonomi sehingga pengembangannya dinilai tidak boleh terganggu.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengimbau seluruh kepala dinas pariwisata untuk optimistis dan bersiap menghadapi proyeksi lonjakan kinerja sektor pariwisata pascapandemi.

Menparekraf mendorong dinas pariwisata di daerah agar dapat membenahi destinasi yang ada di wilayah mereka serta semakin agresif dalam menerapkan prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Kemenparekraf, kata Wishnutama, juga tengah berkoordinasi dengan stakeholder pariwisata untuk mempersiapkan lonjakan wisatawan dengan membuat paket wisata yang menarik, sehingga setelah masa pandemi ini selesai pihaknya bisa langsung gencar melakukan promosi baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Menparekraf dorong G20 siapkan standar baru di sektor pariwisata
Baca juga: Sepanjang 2020, pariwisata kehilangan potensi pendapatan Rp60 triliun

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020