Manado (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Penyebaran COVID-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan beroperasinya laboratorium COVID-19 di daerah ini akan mempercepat diagnosa Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Selain percepatan diagnosa, juga mempercepat penentuan status PDP," ujar dr Steaven di Manado, Selasa.

Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Baca juga: Uji coba Laboratorium COVID-19 Sulut direncanakan Rabu (29/4)

Dia berharap dioperasiokannya laboratorium COVID-19 ini masalah yang berkaitan dengan tindak lanjut PDP, baik ketika meninggal atau untuk pengobatan lanjutan bisa lebih cepat.

"Dampaknya juga pertukaran pasien di ruang isolasi akan menjadi lebih cepat, sehingga kapasitas ruang isolasi dapat dipertahankan di level medium, tidak sampai ke level puncak atau terisi penuh," katanya.

Keberadaan laboratorium "real time" Polymerase chain reaction (PCR) ini, lanjut dr Steaven, akan membantu tim surveilans menggambarkan secara detail pola penyebaran COVID-19 di daerah berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.

"Kami akan berupaya untuk memeriksa semua PDP, bahkan kontak erat dengan yang bersangkutan," ujarnya.

Baca juga: Bertambah empat, kasus positif COVID-19 di Sulut jadi 40 orang

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Sulut ingatkan jas hujan tidak aman dari corona


Apabila hal itu dilakukan, dia optimistis pembatasan penjangkitan dari penyakit ini akan berlangsung lebih efektif, sehingga puncak pandemi COVID-19 ini cepat berlalu mengikuti kecenderungan di dunia yang mulai merata, bahkan di beberapa negara mulai menurun.

"Kami tetap siap menerima kritik yang membangun, tetapi kami pada saat ini juga sangat mengharapkan dukungan doa dari masyarakat Sulut agar laboratorium ini bisa dioperasikan dan berjalan lancar," ujarnya.

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020