Jakarta (ANTARA) - Pemain Bayern Munich Alphonso Davies mengatakan akan menjadi "bencana" jika virus corona mencapai salah satu dari banyak kamp pengungsi di dunia -- seperti tempat ia dilahirkan.

Pemain berusia 19 tahun itu mengawali hidupnya di kamp pengungsian di Ghana setelah orangtuanya meninggalkan perang saudara di Liberia.

Keluarga tersebut pindah ke Kanada ketika Davies berusia lima tahun.

Kepindahan tersebut dimungkinkan oleh Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), yang oleh Davies dibantu menggalang dana dengan memainkan pertandingan virtual pada Sabtu lalu.

Lawannya adalah kiper AC Milan Asmir Begovic (32), mantan pengungsi lainnya yang melarikan diri ke Jerman dari Bosnia ketika masih kecil sebelum akhirnya tinggal di Kanada.

Keduanya saling berhadapan dalam turnamen livestream eFootball PES2020 yang diselenggarakan oleh UNHCR untuk membantu 70 juta pengungsi di seluruh dunia.

"Saat ini, fokus utamanya adalah menggalang dana untuk membantu pengungsi memperoleh apapun yang mereka butuhkan," kata Davies dalam konferensi pers video, Selasa di Munich.

"Jelas menjaga jarak sosial adalah sulit bagi mereka dengan segalanya yang padat (di kamp) dan jika corona menyerang salah satu dari kamp pengungsi itu, itu bisa menjadi bencana.

Baca juga: Bayern Munich perpanjang kontrak Davies sampai 2025

Baca juga: Bundesliga diperkirakan kembali bergulir pada 9 Mei


"Saya hanya ingin menggunakan peran saya untuk menebar pesan dan membantu sebanyak mungkin.

"Mereka (UNHCR) membantu saya keluar ketika saya berada di kamp dan saya ingin mendukung mereka."

Gim online itu memperoleh donasi sekitar 9.000 euro (Rp149,97 juta).

"Itu sangat menyenangkan, tapi saya kira dia memenangi lebih banyak gim dibanding saya," kata Davies mengakui sambil tersenyum.

Remaja asal Kanada itu bergabung dengan Bayern pada akhir 2018, dan mendapat tempat pada tim utama pada posisi bek kiri musim ini kendati tiba dari Vancouver Whitecaps sebagai pemain sayap.

Musim kompetisi Bundesliga dihentikan pada pertengahan Maret karena virus corona, namun Davies tetap sibuk meningkatkan kemampuan bahasa Jermannya dan pekan lalu menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2025.

Ia menghibur fans Bayern pada media sosial selama lockdown dengan video-video dia berusaha menguasai kata-kata sulit dalam dialek Bavaria.

Penampilannya menirukan Backstreet Boys menyanyikan lagu hit mereka "I Want It That Way" viral di TikTok.

"Saya suka menghibur," aku Davies dan tersenyum ketika seorang reporter dari penyiaran RTL bercanda menawarinya sebagai tamu dalam salah satu opera sabun.

Liga sepak bola Jerman (DFL) mengatakan siap dilanjutkan mulai 9 Mei, walaupun secara tertutup, namun pemerintahan Angela Merkel masih harus memberi mereka izin.

Dengan Bayern unggul empat poin di puncak klasemen dan menuju gelar liga kedelapan beruntun, Davies mengatakan memainkan sembilan pertandingan tersisa dalam stadion yang nyaris kosong akan menjadi tantangan.

"Jika itu terjadi, maka akan menjadi berbeda," kata Davies. "Fans adalah bagian dari kami, tapi ini demi keselamatan semua orang, maka saya tidak keberatan."

Baca juga: Bayern, Dortmund batalkan latihan karena virus corona

Baca juga: Klub-klub Jerman mulai latihan di tengah pembatasan ketat karena virus

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2020