Jakarta (ANTARA) - Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini di Belanda tampak berbeda akibat wabah penyakit infeksi virus corona baru (COVID-19) yang masih melanda negeri kincir angin.

Kegiatan-kegiatan ibadah khusus di bulan suci Ramadhan, seperti pengajian, diskusi keagamaan, dan shalat tarawih yang biasanya dilaksanakan secara bersama di masjid-masjid, kini dilaksanakan secara berbeda dengan memanfaatkan teknologi virtual.

Untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini, KBRI Den Haag mengadakan kegiatan pengajian daring  sebagai salah satu program Ramadhan yang diperuntukkan bagi warga negara Indonesia (WNI) dan kalangan diaspora di Belanda.

Hal itu disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Den Haag yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pengajian dilaksanakan selama tiga kali dalam sepekan dan diisi oleh para diplomat dan pegawai setempat KBRI Den Haag.

Pengajian disuguhkan secara langsung melalui kanal Youtube KBRI Den Haag dan dapat diakses secara umum pada pukul 20.30 malam waktu Belanda setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Pengajian online yang mulai dilaksanakan pada beberapa hari permulaan Ramadhan disambut baik oleh ratusan WNI dan diaspora di Belanda dengan beragam komentar dan respons yang positif atas program tersebut.

Bahkan banyak di antara para WNI yang mengikuti program pengajian itu mengharapkan program virtual keagamaan bisa diperbanyak selama bulan suci Ramadhan di tengah pandemi COVID-19.

Banyaknya respons positif tersebut tidak terlepas dari metode dakwah yang dikemas secara ringan dan membahas berbagai topik terkini serta keseharian.

Penetapan jam tayang juga menjadi faktor penting untuk menarik minat  kaum Muslim Indonesia di Belanda untuk mendengarkan dan menyimak siraman rohani yang disajikan.

Merespons hal tersebut, KBRI Den Haag ke depan berencana menambah program pengajian online dengan lebih banyak menghadirkan pemateri dan dengan durasi yang lebih panjang.

Pihak KBRI juga tengah merancang program yang lebih bervariasi dengan menampilkan berbagai tokoh dan materi yang lebih beragam.

Saat ini diperkirakan terdapat lebih dari 9.000 pemeluk agama Islam dari 13.000 WNI yang tersebar di berbagai wilayah di Belanda, seperti di Den Haag, Delft, Wageningen, Groningen dan Eindhoven.

Sementara itu, saat ini terdapat sedikitnya tujuh masjid Indonesia di Belanda.

Baca juga: Jadi Minke, Iqbaal Ramadhan harus belajar bahasa Belanda
Baca juga: Buka puasa rasa Indonesia di Belanda

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020