Pati, (ANTARA News) - Karangan bunga ucapan turut berduka atas meninggalnya sesepuh komunitas Sedulur Sikep atau lebih dikenal penerus ajaran Samin Surontiko, Mbah Tarno (101) yang dikirim Bupati Pati, justru dipertanyakan Icuk, anak ketujuh Mbah Tarno.

Icuk, yang menjadi perwakilan keluarga Mbah Tarno mempertanyakan langsung kepada Bupati Pati Tasiman yang saat itu hadir setelah acara pemakaman bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustiningsih di Pati, Rabu.

"Saya pernah dinasehati orang tua bahwa jika menerima sesuatu harus tahu siapa yang memberi. Tidak karena barang enak, lalu mudah menerimanya. semuanya harus ditelurusi," kata Icuk.

Menurut Icuk yang diamini saudara Sedulur Sikep lainnya, pemberian harus jelas dari siapa dan untuk siapa.

Sebelumnya ada satu buah karangan bunga bertuliskan Turut Berduka Cita kemudian di bagian bawah dengan tulisan lebih tebal dan besar bertuliskan Bupati Pati.

Mendapat pertanyaan tersebut, Bupati Pati Tasiman pun langsung merespons bahwa dirinya yang mengirim karangan bunga setelah ada kabar bahwa Mbah Tarno meninggal dunia.

Mbah Tarno (101), merupakan sesepuh komunitas sedulur sikep atau lebih dikenal penerus ajaran Samin Surontiko. Mbah Tarno meninggal dunia pada Selasa (23/6), dimakamakan di samping rumah pada Rabu (24/6).

Mbah Tarno meninggal karena usia. Semasa hidupnya, Mbah Tarno mengembangkan ajaran Samin Surontiko di Dukuh Bombong, Desa Baturejo, sejak 1924, yang kemudian meluas ke berbagai desa di Kecamatan Sukolilo, Undaan, dan Jekulo di Kudus.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009