Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Pelatih Atlet Cabang Olahraga Renang Penyandang Disabilitas Provinsi Kalimantan Selatan Juhrianoor menyatakan, para anak didiknya tetap semangat menyongsong perhelatan Pekan Paralimpik Indonesia (Paparnas) di Papua.

Meskipun, ucap dia, di Banjarmasin, Rabu, Paparnas XVI di Papua yang sedianya tahun ini ditunda, mengikuti penundaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 ke tahun 2021.

Dengan adanya pandemi COVID-19, Juhrianoor yang lebih akrab disapa Ateng tersebut, semua jadwal perhelatan olahraga, termasuk persiapan untuk cabang olahraga renang bagi atlet renang National Paralympic Committee (NPC) Kalsel ke Paparnas, menjadi tidak menentu.

"Pemusatan latihan tetap kita laksanakan, jangan sampai kendor, semua harus terjaga," papar dia.

Dia mengakui, dengan mewabahnya virus COVID-19 di daerah ini memiliki dampak yang cukup besar bagi semua olahraga di daerah, karena hampir tidak ada event resmi untuk menguji kualitas atlet.

Menurut dia, Kalsel menyaipkan 25 atlet renang untuk disiapkan ke Paparnas..

Diungkapkan dia, untuk katagori atlet yang disiapkan mengikuti Paparnas hanya penyandang tuna rungu yang tidak ada, yang lain lengkap.

"Dari atlet tuna daksa, grahita dan tuna netra dalam tim atlet renang disabilitas Kalsel ini, lengkap juga semua kelas pertandingan," tuturnya.

Klasifikasi pertandingan lengkap, ucap dia, untuk atlet penyandang tuna daksa itu dari F5, 6,7,8,9 hingga 10.

"Kalau klasifikasi F5 itu perenang yang kakinya tidak bisa bergerak, hanya tangan," tuturnya.

Pewarta: Sukarli
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020