Jakarta (ANTARA) - Twitter Inc akan memberikan akses ke data terkini soal cuitan tentang COVID-19 kepada para peneliti dan pengembang perangkat lunak agar bisa dimanfaatkan untuk mengurangi misinformasi dan mempelajari penyebaran penyakit.

Twitter, dikutip dari Reuters, menyatakan peneliti dan pengembang yang memiliki akun yang sudah diverifikasi oleh mikroblog tersebut bisa mendaftar ke untuk bisa mendapatkan akses ke COVID-19 stream endpoint.

Twitter akan memberikan sejumlah syarat untuk mereka, termasuk penelitian akan digunakan untuk kepentingan publik. Twitter juga akan meminta mereka untuk menjelaskan bagaimana keamanan dan privasi data dilindungi.

Baca juga: Twitter tangguhkan akun pro-Bloomberg karena manipulasi

Baca juga: #StopPanikLawanCorona jadi tren di Twitter


Para peneliti dan pengembang yang mendapatkan akses harus mematuhi peraturan mereka, seperti tidak memuat informasi kesehatan pengguna dan tidak menyimpan informasi pribadi pengguna.

Platform tersebut sebenarnya memiliki akses API untuk publik, namun, hanya sebagian kecil akses ke arus cuitan yang diberikn. Pengguna berbayar bisa mendapatkan akses yang lebih banyak.

Twitter menyatakan belum pernah menawarkan akses penuh ke arus cuitan tentang topik tertentu sebelum ini.

Program ini juga berlaku untuk para pakerja bidang manajemen krisis, tanggap darurat, komunikasi publik, juga pengembang machine learning.

Baca juga: Hari pertama puasa, #sawityowit bertengger di Twitter

Baca juga: Raksasa teknologi komitmen perangi penipuan dan misinformasi COVID-19

Baca juga: Twitter luncurkan "Event page" untuk virus corona

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020