Jakarta (ANTARA) - Pelanggan berbayar platform streaming musik Spotify naik tajam setelah banyak negara yang menutup wilayah akibat pandemi virus corona (COVID-19).

"Meski pun dunia sedang terguncang, kami mendapatkan metrik yang cukup banyak," kata CEO Spotify Daniel Ek, dikutip dari Reuters, Kamis.

Spotify dilaporkan menggaet 130 juta pengguna di kuartal pertama tahun ini. Jumlah pengguna mereka turun di negara-negara yang terdampak seperti Italia dan Spanyol pada Februari lalu, namun, membaik dalam beberapa pekan belakangan ini.

Baca juga: Virus corona dan kreativitas musisi Indonesia

Baca juga: Pasar streaming musik tumbuh 32 persen, Spotify masih memimpin


Ek menilai jumlah pengguna mereka naik berkat kerja sama dengan lebih dari 300 mitra serta ekspansi ke podcast.

Dari segi pengguna aktif bulanan, Spotify mengalami kenaikan 31 persen di kuartal pertama 2020.

Untuk kuartal kedua, Spotify menargetkan pelanggan premium mereka berada di angka 133 juta hingga 138 juta.

Spotify menurunkan target pendapatan untuk tahun ini menjadi sekitar 7,65 miliar euro hingga 8,05 miliar euro, dari sebelumnya 8,08 miliar hingga 8,48 miliar euro, akibat perubahan nilai tukar mata uang asing dan penjualan iklan yang turun.

Baca juga: Spotify sebut lagu "santai" makin populer di tengah isolasi diri

Baca juga: Spotify luncurkan proyek musik COVID-19, bantu para seniman

Baca juga: Spotify punya daftar lagu untuk hewan peliharaan agar tak kesepian

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020