Ini langkah nyata para pelajar kita di Kunming dalam memberikan kontribusi kemampuan intelektual mereka kepada sesama
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Ranting Kota Kunming, Provinsi Yunnan, meluncurkan program buku audio VERBA untuk membantu belajar para siswa difabel netra saat pandemi COVID-19.

"Peluncuran ini menyongsong Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei sekaligus untuk menyemarakkan peringatan Hubungan Diplomatik Indonesia-China ke-70," kata Ketua PPIT Kunming Adhita Sri Prabakusuma, Kamis.

VERBA yang merupakan kependekan dari The Voice of Education for the Blind itu bertujuan untuk membantu para siswa difabel netra di Indonesia agar tetap dapat mengakses materi belajar selama pandemi.

Bagi pelajar di Indonesia, pandemi tersebut sangat terasa saat mereka harus belajar dari rumah dengan menggunakan berbagai kanal daring.
"Para siswa difabel netra juga mengalami hal yang sama. Bedanya, mereka menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak dan lebih membutuhkan banyak bantuan informasi dibandingkan orang normal pada umumnya," ujarnya.

Baca juga: Rekomendasi #dirumahaja penuh faedah, baca skenario hingga audiobook
Baca juga: Kampanyekan #DiRumahAja, Si Juki dan LaLiga hadir dalam bentuk komik


Selama ini, mereka memanfaatkan berbagai fasilitas belajar aksesibel yang disediakan sekolah. Namun saat pandemi ini, mereka hanya dapat memanfaatkan fasilitas yang terbatas di rumah masing-masing.

Program Audiobook VERBA ini dilakukan melalui beberapa proses, di antaranya konsolidasi relawan, kampanye tagline, perekaman, revisi, pengeditan menggunakan perangkat lunak audacity, peluncuran produk, dan pendistribusian ke berbagai institusi di Yogyakarta dan Kunming.

Adhita menyebutkan 27 anggota PPIT Kunming yang belajar pada jenjang D3, S1, S2, hingga S3 terlibat sebagai relawan program tersebut.

Beberapa materi yang diaudiokan dalam program ini, di antaranya buku Sejarah Nasional Indonesia untuk tingkat SMA/SMK/MA kelas X, XI, XII, dan 1 buku novel motivasi berjudul 9 Summers 10 Autumns karya Iwan Setiawan.

Tagline yang digunakan untuk program ini adalah #suarakitauntukmereka #bacaanaksesibel #literaturuntuksemua.

"Tagline tersebut merupakan spirit yang menjiwai program ini karena PPIT Kunming menyadari bahwa pendidikan adalah hak semua manusia dan sebagai insan manusia yang diberikan indera yang normal sudah seharusnya turut berbagi ilmu pengetahuan kepada mereka yang mempunyai keterbatasan penginderaan," ujarnya.

Program ini sebenarnya pertama kali diluncurkan di Yunnan University, Kunming pada tanggal 4 Januari 2020 bertepatan dengan peringatan Hari Braille Dunia.

Pada saat itu, PPIT Kunming tidak menyangka akan adanya pandemi COVID-19 secara global.

Akibat kondisi pandemi yang semakin meluas, akhirnya aktivitas perekaman, revisi, dan pengeditan dilakukan di dua tempat terpisah, yaitu di asrama-asrama kampus di Kunming, China dan beberapa kota di Indonesia.

Hingga saat ini terdapat empat WNI nonpelajar dan lima orang WNI pelajar yang masih bertahan di Kunming.

Kurang lebih ada 36 orang pelajar anggota PPIT Kunming lainnya  telah pulang ke Indonesia untuk menghindari pandemi.

"Kondisi ini tidak menyurutkan langkah PPIT Kunming untuk memproduksi dan mendonasikan Audiobook VERBA ini. Seluruh kegiatan
teknisnya dikoordinasikan oleh PPIT Kunming secara online dan long distance dikarenakan tidak mungkin mengadakan pertemuan fisik pada saat pandemi ini," kata Adhita.

Seluruh proses produksinya, lanjut dia, terselesaikan pada tanggal 17 April 2020.

Program tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Kedutaan Besar RI di Beijing.

"Ini langkah nyata para pelajar kita di Kunming dalam memberikan kontribusi kemampuan intelektual mereka kepada sesama," kata Atdikbud KBRI Beijing Yaya Sutarya. 

Baca juga: SSEAYP ubah buku dalam audio untuk tunanetra
Baca juga: Buku audio bantu anjing tenang saat ditinggal

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020