Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menunggu perhitungan ulang proyek pengembangan gas di Senoro, Sulawesi Tengah yang diajukan konsorsium, menyusul keputusan alokasi seluruh gas buat kebutuhan pasar domestik.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat mengatakan, sesuai rapat koordinasi yang dipimpin Wapres Jusuf Kalla pada Kamis (18/6) pekan lalu, maka seluruh gas Senoro mesti diperuntukkan bagi kepentingan domestik.

"Jadi, kami tunggu dulu hitungan konsorsium (Pertamina, Medco, dan Mitsubishi). Kalau semua gas masuk ke domestik, maka harganya menjadi berapa," katanya.

Menurut dia, melalui perhitungan ulang tersebut akan diketahui apakah proyek Senoro akan bernilai ekonomis atau tidak, jika seluruh gas dialokasikan buat domestik.

Kalau tidak ekonomis, lanjutnya, maka pasti proyek tidak akan dilanjutkan konsorsium.

Meski demikian, ia menduga, hitungan konsorsium adalah proyek tidak ekonomis, kalau seluruh gas Senoro buat domestik.

Ia menambahkan, perhitungan ulang Senoro tersebut juga memungkinkan perubahan skema pengembangan gas yang sebelumnya berbentuk hilir (downstream) menjadi hulu (upstream).

Purnomo juga mengakui, adanya surat konsorsium yang meminta keputusan rapat di Kantor Wapres tersebut ditinjau lagi dengan meminta sebagian gas bisa diekspor.

"Kami akan tunggu pengarahan Wapres, apa yang mesti dilakukan menyikapi surat konsorsium ini," ujarnya.

Namun, ia membantah jika persoalan pengembangan gas Senoro yang terjadi sekarang ini, terkait masalah politik.

Selain Purnomo, hadir dalam rapat di Kantor Wapres itu antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menneg BUMN Sofyan Djalil, dan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009