sekarang ini waktu kita menanam relationship kita (dengan calon konsumen) dan kita menuainya bila saat semua ini selesai
Jakarta (ANTARA) - Situs jual beli properti Lamudi menyebutkan masih banyak orang yang terus mencari hunian atau properti di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

Direktur Komersial Lamudi Yoga Priyautama dalam diskusi virtual bertajuk "Closing From Home: Tren Baru di Dunia Properti" di Jakarta, Kamis, mengatakan hal itu tercermin dari kembali tumbuhnya trafik situs tersebut, terutama sejak akhir Maret lalu.

"Yang menarik, dari traffic website kami, sempat drop sepanjang 15-21 Maret 2020 hingga 19 persen, seminggu kemudian (22-28 Maret) drop lagi meski hanya 7 persen, tapi di minggu ketiga sudah naik lagi 14 persen. Kemudian di minggu sekarang bahkan sudah di 20-an persen," katanya.

Menurut Yoga, kenaikan traffic website lamudi.co.id itu menjadi indikasi positif bahwa masih banyak orang yang mencari properti di tengah kondisi tak menentu seperti saat ini.

"Karena traffic kami berbanding lurus dengan seberapa banyak orang yang sedang mencari properti," imbuhnya.

Yoga meyakini pasar properti akan kembali menggeliat segera setelah COVID-19 berakhir. Hal itu bedasarkan pengalaman yang terjadi di Hong Kong pada 2003, saat SARS terjadi.

Ia menambahkan penting bagi agen properti saat ini untuk terus menjalin komunikasi intens dengan para calon konsumen. Pendekatan yang masif melalui media sosial bisa jadi pilihan.

Terlebih saat ini penggunaan ponsel begitu tinggi yang tentu akan berpengaruh terhadap kampanye-kampanye yang digalakkan di media sosial.

"Artinya, sekarang ini waktu kita menanam relationship kita (dengan calon konsumen) dan kita menuainya bila saat semua ini selesai," pungkasnya.

Baca juga: Pengamat: Nilai aset properti turun drastis akibat COVID-19
Baca juga: COVID-19, pengembang perlu berikan insentif bagi pembeli properti baru
Baca juga: Konsultan properti: Berdayakan digital marketing antisipasi COVID-19

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020