Lima sektor besar yakni sektor usaha industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya
Palu (ANTARA) - Sebanyak lima negara di Asia mendominasi investasi di Sulawesi Tengah pada triwulan I/2020 dengan total realisasi penanaman modal asing sebesar Rp4,97 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tengah Christina Shandra Tobondo di Palu, Kamis, mengatakan China menempati posisi pertama sebesar Rp3,04 triliun atau sebesar 61,24 persen dari total realisasi investasi.

Sementara akumulasi realisasi investasi pada triwulan I/2020 di Sulteng sebanyak Rp6,13 triliun, jauh lebih tinggi dibanding realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp3,68 triliun.

Dari jumlah itu penanaman modal asing masih mendominasi yakni sebesar Rp4,97 triliun, sementara penanaman modal dalam negeri hanya Rp1,15 triliun.

Singapura merupakan negara di urutan kedua dalam investasi di Sulteng yakni sebesar Rp943,40 miliar (18,97 persen), disusul Hongkong sebanyak Rp918,63 miliar atau 18,47 persen.

Diurutan keempat dan kelima masing-masing yakni Sri Lanka sebanyak Rp21,45 miliar atau 0,43 persen dan Jepang sebesar Rp15,49 miliar atau 0,31 persen.

Shandra mengatakan investasi di Sulteng melirik lima sektor besar yakni sektor usaha industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya dengan total investasi sebesar Rp4,71 triliun atau 75,71 persen.

Selanjutnya sektor industri listrik, gas dan air sebesar Rp1,03 triliun atau 16,84 persen, disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp200,34 miliar atau 3,27 persen.

Sementara sektor tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan Rp116,06 miliar (1,89 persen) dan sektor industri makanan sebesar Rp23,15 miliar atau 0,38 persen.

Shandra mengatakan realisasi investasi pada triwulan I/2020 tersebut telah menyerap tenaga kerja sebanyak 2.349 orang.

Baca juga: Gubernur: Jangan ragu investasi di KEK Palu
 Baca juga: Sejumlah agenda investasi di KEK Palu tertunda karena virus corona

 

Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020