Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suva, Fiji, pada Kamis menyalurkan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako), obat-obatan, dan perlengkapan sabun cuci kepada 16 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang berlabuh di Pelabuhan Port Mua-i-Walu 1, Walu Bay.

"Penyerahan bantuan merupakan bentuk kehadiran negara menolong para warga negara Indonesia yang membutuhkan," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Fiji, Benyamin Scott Carnadi sebagaimana dikutip pernyataan tertulis dari KBRI Suva yang diterima di Jakarta, Kamis.

Belasan pelaut asal Indonesia itu merupakan anak buah kapal ikan Taiwan, Thalassa. Menurut keterangan KBRI Suva, mereka memilih bertahan di pelabuhan, meskipun tidak menerima uang saku karena aktivitas pelayaran dan pencarian ikan berhenti akibat COVID-19.

Walaupun demikian, status para pelaut itu masih dipekerjakan oleh pemilik kapal.

"Para ABK bersikap realistis tetap ingin perusahaannya berlayar kembali setelah wabah COVID-19 selesai. KBRI Suva mengapresiasi sikap perusahaan yang tetap memperkejakan karyawannya. KBRI Suva pun mengapresiasi sikap ABK yang ikut menyelamatkan perusahaan tempat mereka bekerja," tulis pihak kedutaan dalam pernyataan tertulisnya.

Selain 16 ABK itu, KBRI Suva juga terus memantau keadaaan ratusan WNI yang tinggal di Fiji selama pandemi COVID-19.

"Mereka (WNI di Fiji, red) berjumlah 149 orang dan semua dalam keadaan sehat dan tidak ada laporan terpapar COVID-19," demikian keterangan KBRI Suva.

Umumnya, warga negara Indonesia yang tinggal di Fiji bekerja di sektor perikanan, konstruksi, perminyakan dan lembaga kemanusiaan.

"Para pekerja migran Indonesia di Fiji umumnya bekerja di sektor perikanan sebagai anak buah kapal, sektor konstruksi sebagai skilled labor (tenaga ahli). Selain itu, terdapat sejumlah dokter dan insinyur yang bekerja di lembaga kemanusiaan internasional seperti International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (Federasi Palang Merah Internasional), dan ada juga yang bekerja di perusahaan multinasional seperti Caterpillar dan perusahaan minyak Total," demikian menurut KBRI Suva.

Otoritas di Fiji pada bulan lalu mengonfirmasi kasus positif COVID-19 pertama yang ditemukan pada seorang pramugari. Sejak saat itu sampai hari ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Fiji mencapai 18 orang dan 12 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Pemerintah Fiji belum melaporkan ada korban jiwa akibat COVID-19.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per hari ini (30/4) mencatat jumlah pasien positif COVID-19 dunia mencapai 3.059.642 jiwa dan 211.028 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Indonesia beri bantuan untuk korban topan Harold di Fiji
Baca juga: Seluruh WNI di Fiji selamat dari COVID-19

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020