Shanghai (ANTARA News/AFP) - Para aktivis binatang di Shanghai telah menyelamatkan 300 kucing dari seorang pedagang yang membeli kucing-kucing yang diduga curian untuk dijual ke restoran-restoran di China selatan, menurut media negara.

Aktivis-aktivis itu, yang bertindak berdasarkan informasi dari seorang pecinta kucing, menemukan 22 kandang bambu penuh kucing di sebuah tempat langsiran kereta api barang, dari mana kucing-kucing itu akan dikapalkan ke provinsi Guangdong, Shanghai Daily melaporkan.

Kebanyakan dari kucing-kucing itu telah dipulangkan ke pemiliknya, tapi tiga kucing ditemukan mati dan beberapa patah kaki, kata laporan tersebut.

"Kucing-kucing itu tersiksa. Mereka melemparkan kandang-kandang itu ke atas sebuah trek, bukannya memuatnya dengan baik. Kucing-kucing yang masih hidup berakhir dalam sup di restoran-restoran," Lai Xiaoyu, seorang aktivis yang terlibat dalam penyelamatan Jumat malam, mengatakan pada surat kabar tersebut.

Restoran-restoran membayar sekitar 50 yuan (7,31 dolar) satu kucing, menurut laporan itu.

Polisi telah menahan penjual kucing itu, Yang Baoguo, setelah ia memerangi puluhan pencinta binatang yang turun ke tempat langsiran kereta api barang untuk merusak kandang-kandangnya, kata surat kabar itu.

Penjual itu dibebaskan setelah beberapa jam tanpa tuduhan karena undang-undang perlindungan binatang tidak ada di China, kata laporan tersebut.

"Tidak ada undang-undang di China yang mengatakan kucing tidak dapat dimakan," pejabat polisi Ma Yong seperti dikutip mengatakan. "Kucing bukan binatang yang dilindungi"

Yang, yang telah berdagang kucing selama satu dasawarsa, membeli binatang tersebut dari para pemburu yang memerangkap kucing di daerah tempat tinggal pada waktu malam, kata laporan tersebut.

Polisi tidak dapat mendakwanya karena kepemilikan properti yang dicuri sebab, tidak seperti anjing, lisensi tidak dibutuhkan untuk kepemilikan kucing di Shanghai, yang membuat kepemilikan tidak mungkin untuk membuktikan, kata laporan tersbut.

Makan daging kucing adalah tradisi di banyak bagian China, utamanya di daerah selatan, tempat beberapa restoran khusus mempersiapkan hidangan itu, menurut laporan media China.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009