Jakarta (ANTARA News) - Tabloid terbitan Inggris The Sun pada hari Selasa mengutip sumber-sumber yang menyebutkan bahwa mendiang Michael Jackson membelanjakan 30 ribu pound setiap bulan (sekitar Rp450  juta) untuk menebus resep obat.

Pengacara keluarga Jackson, Brian Oxman, mengatakan bahwa sanak famili mendiang berkali-kali menyebut "Oh my god" atas hasil otopsi.

"Mereka sudah menduga obat-obatan akan membahayakan Michael -- tapi tidak sampai seburuk ini," kata Oxman.

Menurut pengacara tersebut, obat-obatan adalah masalah besar untuk Michael. "Saat dia menghadapi pengadilan (atas tuduhan pencabulan anak-anak) dia bisa minum 40 Vicodin setiap hari - dan bisa saja dosisnya terus naik."

Sebagian resep obat itu diduga ditulis oleh dermatologis langganan Michael, Dr Arnold Klein di Berverly Hills dan dibeli di apotik Mickey Fine Pharmacy.

Sebagian besar resep tersebut dibeli dengan nama samaran Omar Adams. The Sun menulis bahwa bintang pop berusia 50 tahun itu biasa membeli obat penghilang rasa nyeri Vicodin serta obat anti tegang otot Soma dan obat tidur Xanax.

Dia juga mengkonsumsi antidepresan Zoloft serta obat lain seperti  Paxil dan Priolosec. Kebanyakan ditulis bukan untuk Michael tapi untuk orang-orang dekatnya maupun pengasuh-pengasuhnya, serta paling banyak atas nama Omar Adams -- beberapa sumber menyebut nama itu adalah alter ego dari Michael.

Tahun 2001, apotek Mickey Fine Pharmacy menggugat Michael yang menunggak lebih dari 7000 pound dan saat itu pula sang bintang punya tunggakan sekitar 18000 pound kepada Dr Klein. Setahun kemudian, seorang dokter ahli penyakit lupus, Dr Allen Metzger, mengaku Michael menunggak 16000 pound.

Sementara itu media lain, Dailymail, melaporkan bahwa polisi saat ini menyelidiki cara Michael mendapatkan obat-obatan yang menyebabkan kematiannya.

Penyelidikan difokuskan pada seorang pengawal yang ada di rumah sewaan saat Michael tidak sadarkan diri di tempat itu. Pengawal berusia 20-an tahun itu adalah satu dari 15 orang yang tinggal di rumah sewaan tersebut.

Jika obat-obatan  yang dimiliki Jackson didapat dari orang lain maka hal itu menjadi suatu kasus pidana.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009