Bandung (ANTARA News) - Tim "Bajul Ijo" Persebaya Surabaya lolos ke Liga Super musim depan setelah memenangi babak play off atas PSMS Medan melalui adu penalti di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Selasa malam.

Duel tim legendaris itu harus ditentukan lewat adu penalti setelah dalam waktu normal 90 menit dan perpanjangan waktu berakhir dengan skor 1-1.

Dalam waktu normal, PSMS unggul lebih dulu melalui gol penalti Lorenzo Martinez Zada menit ke-33 dan disamakan gol penalti Jeiron Feliciano menit ke-87 babak kedua.

Bek Anderson da Silva sebagai penembak penalti menjadi penentu kemenangan Persebaya pada pertandingan itu. Sebaliknya kegagalan Octovianus sebagai penendang ketujuh PSMS memutarbalikkan peluang, padahal sebelumnya tim Medan itu memegang kendali.

Persebaya melesakkan enam gol pada adu penalti yakni lewat kaki Andi Odang, Anang Maruf, Purwanto, Jairon Feliciano, Bobby Satrya dan Anderson da Silva. Hanya penembak pertama Roger Batoum gagal mengeksekusi penalti.

Sedangkan PSMS hanya melesakan lima gol penalti lewat Mario Costas, Andika, Affan Lubis, Esteban dan Aun Carbini. Sedangkan Zada sebagai penembak pertama dan Octovianus sebagai penembak terakhir gagal melakukan eksekusi.

Kemenangan yang sangat menentukan nasib Persebaya untuk promosi ke strata tertinggi sepak bola nasional itu disambut suka cita para pemain Persebaya dengan melakukan "victory lap" ke hadapan suporter Bonek di Lapangan Stadion Siliwangi Bandung.

"Pertandingan ini sangat berat, adu penalti tak hanya ditentukan kemampuan teknik namun juga kesiapan mental. Meski dari sisi materi pemain kalah, namun akhirnya bisa melewati pertandingan ini. Sukses ini untuk warga Surabaya," kata Pelatih Persebaya, Aji Santoso.

Sebaliknya, kubu PSMS tak kuasa menahan kecewa. Begitu pluit panjang dibunyikan seluruh pemain hanya bisa tertunduk saat memasuki ruang ganti pemain.

Tim "Ayam Kinantan" kecewa berat karena dikalahkan melalui tendangan penalti. Padahal sebelumnya mereka memegang kendali permainan.

"Saya gagal membawa PSMS, Dewi Fortuna tak datang untuk PSMS. Namun saya salut pemain tampil luar biasa. Siapapun tak bisa menyalahkan pemain, sayalah yang gagal membawa kemenangan untuk tim." kata Pelatih PSMS, Ruddy Wiliam Keltjes.

Menurut Ruddy, timnya sudah mempersiapkan hasil akhir disiapkan dengan adu penalti. Beberapa pemain sudah disiapkan dan sesuai dengan skenario adu penalti.

"Semuanya sudah latihan, namun namanya anak muda mereka melakukannya dengan improvisasi sendiri salah satunya merubah arah tembakan. Saya tak salahkan mereka yang tampil maksimal," kata Ruddy.

Secara sportif mengakui kekalahan dan mengucapkan selamat atas sukses Persebaya lolos ke Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010.

Dengan kemenangan tersebut, Persebaya menjadi tim terakhir yang memastikan diri berhak tampil di LSI musim depan. Tiga tim lainnya Persisam Samarinda, PSPS Pekanbaru dan Persema Malang otomatis lolos ke LSI tahun depan setelah promosi dari Divisi Utama.

Sedangkan PSMS , dengan kegagalan itu terpaksa harus kembali berjuang di jalur Divisi Utama pada musim depan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009