Kupang (ANTARA News) - Kandidat Wakil Presiden, Prabowo Subianto, menyampaikan permohonan maaf kepada warga eks Timor-Timur (Timtim) di Timor bagian Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), karena belum berkesempatan bertatap muka langsung, guna melepas rasa rindu.

"Dari kejauhan saya merasakan apa yang saat ini mereka alami di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Keterbatasan waktu kemarin dan hari ini, membuat saya belum sempat bertemu. Saya mohon maaf dan saya titip salam rinduku kepada kalian semua," katanya di Kupang, Rabu, dalam kampanye rapat terbatas.

Menurut Prabowou, kecintaan warga eks-Timtim terhadap NKR, telah membuat mereka harus mejalani hidup dalam keterbatasan dan kesengsaraan di tempat penampungan di NTT.

"Sikap dan pilihan seperti ini, harus ditiru dan diikuti oleh warga negara lain di Indonesia ini. Karena di sini setiap orang diuji sejauhmana nasionalisme untuk bangsa ini," kata Pria yang lahir dari pasangan Prof Dr Sumitro Djojohadikusumo dan Dora Siregar ini.

Ia mengatakan, sekalipun belum berkesempatan bertemu dengan warga eks Timtim ini, dirinya yakin kebersamaan yang pernah tercipta sebelum Timtim memilih meredeka menjadi negara berdaulat, tidak akan hilang ditelan waktu.

"Mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan, dan sebaliknya saya telah bertekad untuk membuat sesuatu untuk mereka di satu saat nanti. Karena itu bersabarlah, saya akan datang kapan saja dalam posisi apapun," kata lulusan Akademi Militer 1974 itu.

Ketua Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) ini juga berterimakasih kepada warga NTT yang rela dan berbesar hati memberikan kesempatan kepada warga eks Timtim untuk menumpang di atas sejengkal tanah miliknya dan memberikan ruang untuk berusaha mempertahankan hidup di negara Indonesia.

"Rakyat NTT terkenal dengan sifat keramahan, cinta kasih dan saling menghargai. Sikap seperti harus dicontohi anak bangsa lain di republik ini. Kalau ingin menjadi warga negara yang baik, datang dan belajarlah dari rakyat di NTT," katanya.

Ia berjanji suatu saat nasib eks pengungsi Timtim yang saat ini terkatung-katung, akan menjadi baik, setara dengan warga negara lain di Indonesia saat ini.

"Berbagai upaya dari para warga negara Indonesia baru ini untuk diperhatikan harta benda dan kekayaannya lain yang tertinggal di Timtim, namun belum optimal ditanggapi, sehingga terkesan diambangkan dengan berbagai alasan," katanya.

Untuk mewujudkan janji tersebut, Prabowo yang pada 1976 dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor-Timur ini meminta dukungan dan doa warga eks Timtim untuk pada Pilpres, tanggal 8 Juli yang tinggal beberapa hari lagi.

"Dukungan semua warga eks Timtim ini akan semakin menguatkan saya untuk berbuat sesuatu bagi bangsa ini umumnya, bersama Ibu Megawati Soekarnoputri, khususnya untuk warga eks Timtim," katanya berhenti sejenak, sambil menundukkan kepalanya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009