ikan lele Mutiara yang telah dikembangkan pada 2015 memiliki performa pertumbuhan yang lebih cepat serta lebih tahan terhadap serangan penyakit. Sementara itu, udang galah GI Macro II telah dirilis sejak tahun 2014, memiliki keunggulan cepat tumbuh.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendistribusikan benih ikan lele Mutiara dan udang galah GI Macro Unggul kepada pembudidaya di Karawang dan Tasikmalaya, Jawa Barat,  di tengah ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu, menyatakan, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) berhasil mengembangkan ikan dan udang  air tawar dengan kualitas yang telah ditingkatkan, antara lain ikan lele Mutiara (Mutu Tinggi Tiada Tara) dan udang galah GI Macro II (Genetic Improvement Macrobrachium rosenbergii II).

Ia memaparkan, ikan lele Mutiara yang telah dikembangkan pada 2015 memiliki performa pertumbuhan yang lebih cepat serta lebih tahan terhadap serangan penyakit. Sementara itu, udang galah GI Macro II telah dirilis sejak tahun 2014, memiliki keunggulan cepat tumbuh.

Baca juga: KKP resmi ambil alih otoritas pengelola CITES ikan dari KLHK

"Komoditas ikan dan udang galah unggulan hasil riset pemuliaan BRPI telah banyak digunakan dan didistribusikan tersebar di seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia. Kami pun kembali mendistribusikan ikan unggul dalam rangka kegiatan riset uji multilokasi dengan tujuan untuk menguji secara langsung ikan hasil riset pemuliaan, mempercepat persebaran ikan unggul kepada masyarakat, serta membantu meningkatkan perekonomian pembudidaya perikanan," kata Sjarief Widjaja.

Ikan lele Mutiara didistribusikan kepada banyak tambak lele di Desa Karangsinom, Kecamatan Tirtamulya, sebanyak 500.000 ekor larva. Untuk kegiatan uji multi lokasi udang galah GI Macro II langsung kepada pembudidaya ikan di Desa Cisayo, Kecamatan Cisayo, Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 100.000 ekor Post Larva.

Kepala BRPI, Joni Haryadi, menyampaikan bahwa saat ini, kegiatan riset ikan lele Mutiara dan udang galah Galah Macro II telah sampai pada generasi ke-3 dan ke-4 di mana lele Mutiara generasi ke-3 ini memiliki performa pertumbuhan yang lebih cepat serta lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Baca juga: KKP distribusi benih lele hasil riset unggul ke pondok pesantren

Selain itu, ujar Joni, udang galah GI Macro II telah berhasil dikembangkan dengan hasil seleksi dari 4 generasi dengan unggulan 32 persen lebih cepat dari pada udang galah pembanding.

"Dengan tetap berjalannya riset dan distribusi benih unggul diharapkan dapat memberikan keuntungan serta meningkatkan pendapatan masyarakat budidaya. Dalam pelaksanaanya, pendistribusian benih lele Mutiara  dan udang galah GI Macro  II pun dilakukan sesuai SOP dalam menangkal wabah COVID-19," jelas Joni.

Di samping itu, para peneliti BRPI juga melaksanakan observasi kegiatan dan pendampingan terhadap pembudidaya ikan dan udang galah di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Tasikmalaya yang dilakukan secara daring sehingga dapat terpantau perkembangannya.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020