Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung dan mengapresiasi para pegiat literasi yang tergabung dalam Pustaka Bergerak yang kini banting setir membantu pemerintah mengedukasi masyarakat melawan COVID-19.

“Kreativitas tinggi dan tetap produktif memang menjadi ciri Pustaka Bergerak. Inovasi memang harus dilakukan oleh warga agar terus mendatangkan banyak manfaat di tengah pandemi COVID-19 ini. Kami mengapresiasi atas beragam cara yang mereka lakukan dalam penanganan COVID-19 dan lainnya,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Minggu.

Moeldoko berharap langkah tersebut dapat menginspirasi masyarakat untuk melakukan hal serupa.

Ia juga mendorong masyarakat tetap kreatif dan inovatif serta terus bersinergi dan bergotong royong dalam langkah memutus penyebaran mata rantai virus corona.

Baca juga: Gebrakan Pustaka Bergerak cerdaskan anak bangsa

“Sinergi seperti ini harus terus dipertahankan, meski COVID-19 sudah dinyatakan berakhir nantinya,” kata Moeldoko.

Sementara itu, Pendiri Pustaka Bergerak Nirwan Ahmada Arsuka mengatakan pihaknya bersama 10 Rumah Aman berupaya mendukung Pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19, melalui sejumlah kegiatan edukasi masyarakat.

Mereka berkeliling kampung untuk mengampanyekan gerakan melawan COVID-19. Sedangkan aktivitas melapak bersama warga dan membagikan buku yang biasa menjadi kegiatan utama untuk sementara ditiadakan.

“Terkait COVID-19, ada banyak penyesuaian kegiatan. Secara prinsip, COVID-19 ini tidak menyurutkan langkah kami. Aktivitas kawan-kawan Pustaka Bergerak di seluruh pelosok negeri tetap berjalan. Kami kini fokus pada aksi penanganan COVID-19 bersama 10 Rumah Aman. Kegiatan baca tulis pada ruang terbuka dihentikan sementara waktu,” ungkapnya.

Mereka mengedukasi masyarakat dengan tetap berpegang pada protokol kesehatan yang ketat, mereka bergerak memakai masker, sarung tangan, dan membawa Thermoscan atau Thermo Gun sebagai media untuk mengecek suhu tubuh masyarakat.

Baca juga: Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman dapat respon positif

Baca juga: Pemerintah rilis aplikasi pantau corona 10 Rumah Aman


“Memutus mata rantai COVID-19, kami aktif mengukur suhu tubuh warga. Ada juga distribusi masker dan sarung tangan kepada warga. Peralatan tersebut merupakan donasi dari Yayasan 10 Rumah Aman. Di samping itu, kami juga terus menyampaikan berbagai informasi menyangkut protokol kesehatan dan regulasi penanganan COVID-19. Semua dilakukan dengan bergotong royong,” kata Nirwan.

Beragam paket bantuan sebelumnya diserahkan Yayasan 10 Rumah Aman melalui program 10 Rumah Aman. Program tersebut diterapkan pada lingkungan terkecil Rukun Tetangga (RT).

Warga diajak memastikan sekitarnya merupakan zona hijau COVID-19 hingga berjarak 10 rumah persegi dari kediamannya. Hal itu dilakukan secara berantai dan status ini akan meluas dari level RT hingga strata wilayah besar di atasnya.

“Bersinergi juga dengan stakeholder di daerah, program 10 Rumah Aman ini dijalankan secara serius. Hasilnya sangat positif. Jiwa gotong royong dan kebersamaan warga muncul. Di situ juga ada aksi sosial yang digalang sesama warga dan diakomodasi kawan-kawan yang juga aktivis Dasa Wisma. Beragam aksi lain juga kami lakukan, seperti membuat masker dan hand sanitizer,” kata Nirwan.

Pustaka Bergerak juga memiliki aktivitas kreatif #DiRumahSaja, yakni dengan membenahi koleksi buku dan raknya dimana Member Pustaka Bergerak di daerah juga membuat beragam catatan. Beberapa aktif membuat komik untuk menambah inspirasi bagi para pembacanya dalam konten khusus berupa Pesta Komik.

“Dengan caranya masing-masing, kawan-kawan di seluruh pelosok Indonesia aktif merespons COVID-19. Secara bergotong royong pula, mereka ini ikut meringankan beban pemerintah dan tenaga medis. Lebih dari itu, mereka tetap fokus terhadap tanggung jawab internalnya di Pustaka Bergerak. Kami pasti akan bergerak lagi kalau pandemi COVID-19 sudah berakhir,” kata Nirwan.

Pustaka Bergerak merupakan gerakan para aktivis yang kini memiliki 3.000 anggota di 34 provinsi.

Komposisi member besar berada di Jawa, adapun slot besar juga dimiliki Sulawesi Selatan dan Barat. Saat ini angka pertumbuhan Pustaka Bergerak dimiliki Nusa Tenggara Timur dan Papua. Koleksi bukunya kini semakin banyak dan beragam, misalnya saja Nusa Pustaka Mandar memiliki koleksi buku sekitar 10.000 buku.

Gerakan tersebut mendorong minat baca anak Indonesia dan mengundang masyarakat untuk bergabung di dalamnya melalui website https://pustakabergerak.id/ atau https://www.facebook.com/groups/pustakabergerak/.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020