Kebijakan PLN tersebut sangat membantu masyarakat terdampak
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengapresiasi gerak cepat PT PLN membantu para pelaku industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak pandemi COVID-19, dengan kebijakan memberikan diskon tagihan listrik sebesar 50 persen hingga pembebasan tagihan selama 6 bulan.

"Saya memberikan apresiasi besar kepada PLN. Kebijakan PLN tersebut sangat membantu masyarakat terdampak," kata Syarief Hasan, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia berharap agar kebijakan luar biasa PLN tersebut menjadi contoh baik dan diikuti instansi-instansi lainnya, yang juga sangat dibutuhkan dan sangat membantu pelaku UMKM.

Menteri Koperasi dan UMKM pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mencontohkan kebijakan penundaan atau pembebasan pembayaran kredit perbankan (KUR).

"Langkah-langkah kebijakan tersebut dan kebijakan-kebijakan Pemerintah lainnya dalam masa penanganan pandemi, menurut saya, sangat besar manfaatnya bagi para pelaku industri kecil sebab mereka adalah salah satu elemen masyarakat yang merasakan dampak serta tekanan besar akibat COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Kemarin, diskon Pertamax series hingga cara dapat listrik gratis


Syarief mengatakan dalam upaya penanganan pandemi, Pemerintah telah menyiapkan anggaran stimulus ekonomi untuk penanganan COVID-19 hingga Rp405,1 triliun.

Untuk itu, dia berharap agar stimulus itu bisa dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UMKM yang jumlahnya hampir 60 juta.

Kekuatan UMKM yang besar tersebut, menurut Syarief, bisa membantu Pemerintah dalam mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang meningkat tajam akibat pandemi ini.

"Pelaku UMKM adalah penopang ekonomi rakyat. Artinya, merekalah yang utama menggerakkan ekonomi Indonesia," katanya pula.

Syarief meyakini dengan keberpihakan kepada UMKM melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah, para pelaku UMKM akan bisa bertahan dan akan menimimalisir pengangguran serta kemiskinan yang saat ini meningkat tajam akibat COVID-19.
 

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020