Kami menyarankan agar Bapak/Ibu melakukan perubahan kata sandi (password) secara berkala
Jakarta (ANTARA) - Tim layanan pelanggan (Customer Service/CS) Bareksa mengirim email kepada pelanggan untuk mengganti kata sandi pengguna Tokopedia, Senin, pukul 17.53 WIB.

"Dengan hormat, demi keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi reksa dana pada akun reksa dana Bapak/Ibu di Tokopedia, kami menyarankan agar Bapak/Ibu melakukan perubahan kata sandi (password) secara berkala pada akun reksa dana Bapak/Ibu di Tokopedia," tulis CS Bareksa pada email yang diterima di Jakarta.

Perubahan kata sandi itu dilakukan untuk memastikan bahwa data pelanggan Bareksa yang berinvestasi pada Tokopedia saat ini tetap aman.

Sejak 2018, Tokopedia telah menyediakan layanan investasi reksadana melalui kerja sama dengan Bareksa sebagai agen penjual reksadana. Saat ini telah tersedia dua produk reksadana berjenis pasar uang yang tersedia di platform e-Commerce terdepan itu.
Baca juga: Kominfo koordinasi dengan BSSN untuk kebocoran data Tokopedia


Namun, seiring dengan kabar tentang 15 juta data pengguna Tokopedia bocor, Bareksa meminta pelanggan agar lebih berhati-hati. Bareksa menjamin bahwa data pelanggan yang tersimpan di server Bareksa saat ini tetap aman.

"Terima kasih telah mempercayakan Bareksa sebagai wadah Investasi Bapak/Ibu," tulis CS Bareksa.

Sebelumnya, seorang peretas dalam salah satu forum bernama RaidForums mengklaim telah meretas Tokopedia pada Maret lalu dan mengantongi data dari 15 juta pelanggan.

Data yang diperoleh berupa email, hash kata sandi dan nama.

Tokopedia membenarkan ada upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia, namun, mereka tidak menyebutkan apakah kejadiannya berlangsung pada Maret lalu.

"Namun, Tokopedia memastikan informasi penting pengguna seperti password tetap berhasil terlindungi," kata Nuraini.

Tokopedia menjamin kata sandi dan informasi krusial pengguna dilindungi dengan enkripsi.

Unicorn tersebut menganjurkan pengguna untuk mengganti kata sandi secara berkala demi menjaga keamanan akun di platform belanja tersebut.

Platfom yang didirikan William Tanuwijaya tersebut memiliki keamanan berlapis dengan one time password atau OTP, yang hanya bisa diakses dalam kurun waktu tertentu.

Tokopedia meminta pengguna untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapa pun untuk keperluan apa pun.

"Saat ini kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/5/2020) malam.
Baca juga: Data pengguna Tokopedia diretas, UU Perlindungan Data Pribadi urgen

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020