Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sumo Jepang pada Senin mengumumkan akan membatalkan turnamen termasuk segala agenda lanjutannya setelah pemerintah Jepang memperpanjang masa tanggap darurat akibat pandemi COVID-19.

Menurut laporan AFP, Senin, jadwal "Basho" atau turnamen sumo terdekat akan dimulai pada 24 Mei. Jadwal tersebut sebenarnya juga sudah diundur selama dua pekan akibat masalah yang sama.

"Keputusan ini diambil demi menjaga keamanan dan kesehatan para penggemar dan masyarakat yang ikut berperan dalam olahraga ini," kata ketua asosiasi Hakkaku dalam sebuah pernyataan resminya, tak lama setelah Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan perpanjangan masa darurat di negara tersebut.

Pembatalan turnamen ini merupakan yang pertama kalinya sejak tahun 2011 yang sempat diwarnai skandal pengaturan nilai. Pembatalan di 2011 juga merupakan yang pertama kali dalam lebih dari setengah abad.

Turnamen sumo seharusnya berlangsung sebanyak enam kali di seluruh Jepang setiap tahunnya. Asosiasi mengatakan akan menggelar turnamen bulan Juli tanpa penonton dan akan menggeser dari lokasi asal di Nagoya ke Tokyo yang merupakan "markas" para pesumo.

Kasus COVID-19 di Jepang sudah berkurang dibanding negara lain, dengan sekitar 15.000 kasus dan 510 kematian sejauh ini. Kendati begitu, pemerintah tetap mengeluarkan status darurat di tujuh wilayah satu buan lalu dan diperluas menjadi darurat nasional.

Akibat wabah ini, beberapa pesumo peringkat bawah, calon pesumo, hingga ofisial dinyatakan positif COVID-19.

Baca juga: Sumo juga ditunda karena COVID-19

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020