Manajemen Islami bisa lebih dikenal
Makassar (ANTARA) - Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Nobel Indonesia Dr Ir Badaruddin MM berhasil meraih gelar doktor di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) setelah menjalani ujian virtual akibat merebaknya COVID-19, Senin.

Badaruddin berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul 'Pengaruh Nilai-Nilai Kerja Islam dan Spiritualitas di Tempat Kerja terhadap Keseimbangan Kehidupan Kerja, Keterikatan Karyawan dan Kinerja Karyawan BPR Syariah di Sulawesi Selatan.

"Untuk perbankan dari penelitian kami diharapkan bisa mempraktekkan keseimbangan kehidupan kerja sehingga bisa terwujud employee engagement dan kinerja karyawan yang optimal," kata Badaruddin.

Berdasarkan pengalamannya selama menempuh studi S2 dan S3 di UMI, ia berharap agar pendidikan ekonomi yang dikemas dalam bentuk yang Islami akan bisa lebih banyak lagi.

Baca juga: Relawan FTI UMI "sterilkan" 669 baju APD sebelum didistribusikan
Baca juga: FTI UMI terima donasi kain Spunbond untuk pembuatan baju APD
Baca juga: FTI UMI beberkan buat "hand sanitizer" murah


"Saya berharap bahwa kajian tentang manajemen yang bersumber dari nilai-nilai Islam atau bisa kita sebut Manajemen Islami bisa lebih dikenal sehingga kita tidak selalu merujuk kepada sumber ilmu manajemen dari negara barat," katanya.

Terkait alasan dirinya melanjutkan studi S3 di UMI karena ia telah merasakan kualitas selama kuliah Program Magister Pascasarjana UMI, juga pertimbangan UMI sebagai kampus swasta pertama di luar pulau Jawa (Indonesia bagian timur) yang meraih akreditasi institusi A.

"Pengalaman kuliah S2 di UMI yang membuat saya kembali melanjutkan S3 di UMI," katanya.

Dalam mengerjakan disertasi, alumni S2 Pascasaraja Ekonomi UMI ini dibimbing langsung oleh Rektor UMI Prof Dr Basri Modding SE MSi dan Prof Dr Bahar Sinring SE MSi dan Dr Nurhayati Azis, SE MSi.

Rektor UMI Prof Dr Basri Modding SE MSi sejak mulai merebaknya virus corona baru itu sudah mengambil keputusan meniadakan kuliah tatap muka termasuk ujian proposal dan gelar.

Baca juga: JK: Sistem ekonomi syariah harus inklusif
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin percepat pengembangan ekonomi Islam
Baca juga: Resistensi syariah dalam keuangan konvensional


 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020