Satu orang bisa bantu satu orang yang lain
Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program "Satu Bantu Satu Bersama Ulama Selamatkan Bangsa", sebagai gerakan kemanusiaan untuk mendorong masyarakat agar membantu satu orang di sekitarnya yang membutuhkan bantuan makanan.

"Di bawah gerakan yang digerakkan oleh para ulama, bersama ulama kita selamatkan bangsa. Maka kita yakin betul, satu orang bisa membantu satu orang yang lain," kata Presiden ACT Ibnu Khajar dalam Konferensi Pers di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan data tentang kemiskinan yang sudah ada sebelumnya tidak dapat lagi dijadikan sebagai acuan karena pandemi COVID-19 yang melanda bangsa menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan.

"Yang sebelumnya tiga bulan lalu mereka tercatat sebagai orang yang mampu. Hari ini mereka bukan orang yang miskin tetapi orang yang tidak punya penghasilan," katanya.

Oleh karena itu, angka pengangguran yang semakin bertambah akan menambah juga jumlah orang-orang yang membutuhkan bantuan guna memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Baca juga: ACT penuhi pangan warga Bekasi melalui Humanity Care Line

Baca juga: ACT Lampung fokus salurkan beras gratis ke pemukiman warga


"Kita sedih saat ada orang-orang yang tengah malam menelepon kita hanya untuk mengantar kipas anginnya untuk ditukar dengan beras untuk makan. Kita menangis saat ada saudara kita yang membawa alat dapurnya ke rumah tim kita hanya untuk ditukar dengan beras," kata dia.

Untuk itu, ACT mengajak kepada seluruh komponen masyarakat tanpa memandang suku dan agama untuk bersama-sama menolong orang lain yang membutuhkan melalui gerakan Satu Bantu Satu.

"Satu orang bisa bantu satu orang yang lain. Satu negara bisa bantu satu negara yang lain. Satu keluarga bisa bantu satu keluarga yang lain," katanya.

Ia berharap gerakan tersebut dapat menjadi solusi besar untuk mengatasi kekurangan pangan pada sebagian besar masyarakat yang perekonomiannya lumpuh akibat wabah COVID-19.

Ia berharap gerakan Satu Bantu Satu bisa menggerakkan masyarakat untuk menyisihkan sebagian yang mereka miliki untuk membantu orang lain yang membutuhkan sehingga masalah kelaparan dapat diatasi.

"Saat bangsa ini membutuhkan bantuan, maka setiap kita bergerak, menyisihkan rejeki kita, apakah zakat kita, apakah zakat mal kita, apakah zakat fitrah kita atau zakat penghasilan kita. Apapun kita berikan untuk menggerakkan gerakan Satu Bantu Satu supaya jangan ada satu orang pun di negeri ini yang tidak punya makanan di saat perih susah ini," katanya.

Baca juga: ACT Padang berikan bantuan 10 ton beras untuk warga Kota

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020