Jika mau impor saat minyak harganya rendah memang tepat, tapi kita juga masih produksi minyak di dalam negeri, sedangkan kapasitas penyimpanan masih minim
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan kapasitas tangki penyimpanan minyak di Indonesia masih minim jika ingin impor di saat harga minyak dunia rendah. "Jika mau impor saat minyak harganya rendah memang tepat, tapi kita juga masih produksi minyak di dalam negeri, sedangkan kapasitas penyimpanan masih minim," kata Djoko Siswanto dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa.

Menurut Djoko, kebijakan saat ini yang bisa dilakukan adalah menunggu tangki terisi penuh oleh produksi dalam negeri, barulah setelah itu akan melakukan kebijakan impor minyak.

Berdasarkan pemaparannya dalam diskusi, kapasitas tangki hulu dalam negeri mempunyai kapasitas pengisian 29,6 juta barel, dengan rincian 24,8 juta tangki aktif, 3,5 juta barel tangki kosong dan 1,4 juta tangki rusak.

Namun, masih ada sekitar 1,2 juta barel kapasitas dari tangki kosong yang masih akan diinspeksi lebih lanjut untuk tingkat kelayakan. Dalam masa inspeksi ditemukan tangki yang siap pakai kapasitasnya hanya 400 ribu barel per hari BOPD yang ada di Balongan.

Hingga saat ini, katanya, pemerintah tengah dalam upaya untuk memenuhi kapasitas tangki dalam negeri sebelum dilanjutkan untuk keputusan impor.

Baca juga: Pengamat: Harga BBM Indonesia masih kompetitif di ASEAN

Baca juga: Ekonom: Tuntutan harga BBM turun harus belajar dari krisis 2008

Baca juga: MTI: Harga minyak anjlok hendaknya diikuti penurunan harga BBM

Baca juga: Harga minyak turun, Pertamina EP cetak laba Rp2,6 triliun

 

 

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020