Makassar (ANTARA News) - Percikan bunga api yang sempat mengagetkan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan tidak mempengaruhi kinerja anggota KPU, apalagi tabulasi suara masih terjaga.

Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol H Hery Subiansauri, di Makassar, Jumat, mengatakan, kejadian itu mengagetkan anggota KPU serta anggota Polri yang sedang bertugas.

Dia menjelaskan, padamnya lampu untuk beberapa saat itu disebabkan adanya hubungan longgar yang terjadi antara kotak kontak dengan tusukan kontak (loose contact) yang digunakan untuk pasokan arus air conditioning (AC) di ruang pertemuan KPU.

"Padamnya lampu untuk beberapa saat itu disebabkan adanya `loose contact` antara kotak kontak dengan tusukan kontak yang digunakan untuk memasok arus AC sehingga menimbulkan percikan api," ujarnya.

Anggota Dit Samapta Polda yang saat itu sedang melakukan pengamanan di KPU langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan menghubungi laboratorium forensik (Labfor) Polri Cabang Makassar sambil melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP itu, Labfor mengamankan barang bukti (BB) berupa tusuk kontak, kotak kontak dan kabel penghantar jalur utama. Semuanya diamankan di Labfor untuk pemeriksaan.

"Kejadian itu hanya beberapa saat dan semuanya terkendali berkat adanya anggota yang sedang melakukan pengamanan serta cepatnya tim Labfor Polri," katanya.

Selain itu, polisi juga meminta keterangan saksi-saksi seperti, Ashadi (27) staf pengamanan KPU, Ipda Ahmad Rosma, Bripda Nasrun, anggota Samapta Polda Sulselbar, serta H Hasan pegawai PLN.

Pantauan saat ini di KPU Sulsel, kejadian insidentil tersebut tidak membuat anggota KPU Sulsel panik karena kejadian tersebut hanya berlangsung selama beberapa menit dan kondisinya sudah kembali normal.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009