Almaty (ANTARA) - Pemerintah Kazakhstan, pada Rabu, menyatakan bahwa penyebaran virus corona di negara itu telah melambat dalam beberapa hari belakangan sehingga mungkin akan mencabut status darurat wabah pekan depan.

Pertambahan kasus baru COVID-19 di Kazakhstan stabil di angka 7% sejak dua pekan terakhir, menurut data terkonfirmasi dari Kementerian Kesehatan. Dan dalam tiga hari belakangan, persentasenya menurun menjadi di bawah 4%.

Saat ini, angka kasus infeksi di Kazakhstan berada pada angka 4.298 kasus dengan 29 di antaranya berakhir pada kasus kematian.

Negara Asia Tengah dengan populasi sekitar 18 juta jiwa itu memberlakukan status darurat wabah pada pertengahan Maret, dan melakukan penguncian wilayah untuk menghalau penyebaran infeksi virus corona.

Presiden Kassym-Jomart Tokayev mengatakan pada bulan lalu bahwa pemerintah akan memberlakukan status darurat hingga 11 Mei, kecuali jika masih terjadi kenaikan kasus baru yang signifikan.

Wabah COVID-19 di Kazakhstan telah memaksa sejumlah proyek utama di negara itu, seperti perluasan ladang minyak Tengiz, menjadi lambat, disertai dengan penurunan harga minyak yang mengharuskan pemerintah memberikan stimulus sebesar 14 miliar dolar AS (sekitar Rp212 triliun).

Sumber: Reuters

Baca juga: Kazakhstan mulai longgarkan pelarangan terkait penyebaran COVID-19
Baca juga: Kazakhstan bakal kirim dua pesawat ke China evakuasi warganya

Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020