Jakarta (ANTARA) - Legenda Persija Aris Indarto mengenang momen berkesan di Divisi Utama Liga Indonesia tahun 2001, di mana saat itu klub 'Macan Kemayoran' menjadi juara.

Bagi Aris, dikutip dari laman resmi Persija di Jakarta, Kamis, momen sukar untuk dilupakan adalah saat Persija menghadapi PSM Makassar, yang juga dilawan di partai puncak, di babak delapan besar.

Ketika itu, di perempat final, Persija bergabung di Grup 2 bersama PSM, Persita dan Arema Malang. PSM menjadi tuan rumah di grup itu yang membuat semua laga digelar di Stadion Mattoanging, Makassar.

Sementara Grup 1 berlangsung di Stadion Teladan, Medan. PSMS sebagai tuan rumah bersaing dengan tiga penghuni grup lain yaitu Persebaya, Persib dan Barito Putra.

Baca juga: Pemain timnas U-19 ingin kuliah setelah lulus SMA

Baca juga: Bek Persija patuhi pemerintah untuk tidak mudik


Aris Indarto mengingat dengan jelas bagaimana besarnya tekanan dari pendukung tuan rumah bagi Persija ketika berlaga melawan PSM di Makassar. Apalagi Macan Kemayoran harus bermain dengan 10 pemain karena Joko Kuspito mendapatkan kartu merah.

Namun, Persija justru mampu menaklukkan PSM dengan skor 1-0 berkat gol Budi Sudarsono dan menjadi pimpinan grup untuk melaju ke semifinal. Adapun PSM duduk di posisi kedua.

Aris sendiri masuk sebagai pemain pengganti di laga tersebut karena baru pulih dari cedera otot paha belakang (hamstring).

"Pada pertandingan itu seluruh pemain Persija membuktikan mental juaranya. Meski kalah jumlah pemain dan tekanan penonton tidak membuat kami gugup. Kami berhasil menang 1-0 di kandang lawan dan menjadi salah satu pembangkit semangat hingga akhirnya juara di Senayan," ujar pria yang semasa aktif bermain di posisi bek itu.

Baca juga: Pemain Persib diberi keleluasaan pilih waktu latihan selama puasa

Baca juga: Menpora: kelanjutan persiapan Piala Dunia U-20 tergantung pemerintah


Persija pada akhirnya melaju ke partai final di Stadion Senayan, kini Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Di sana, mereka kembali berhadapan dengan PSM yang ditaklukkan dengan skor 3-2.

Gelar juara itu menjadi kampiun kesepuluh Persija di Liga Indonesia. Setelah itu, mereka kembali meraih juara liga pada tahun 2018, saat kompetisi teratas sudah bernama Liga 1 Indonesia.

Sulit bagi Aris Indarto untuk menghapus kenangan atas catatan sejarah tersebut. Apalagi, laki-laki berusia 42 tahun itu merasakan gelar juara bersama sahabatnya, Bambang 'Bepe' Pamungkas.

Bambang, legenda Persija yang pensiun pada tahun 2019, adalah sering menjadi teman sekamar Aris ketika meniti karier di Macan Kemayoran.

"Saya juga selalu ingat momen seru dengan Bambang Pamungkas. Tidak jarang kami sekamar saat berada di hotel maupun di mes dan merasakan juara bersama," tutur Aris.

Baca juga: LIB tunggu keputusan resmi FIFA soal lima kali pergantian pemain

Baca juga: PSSI berjanji gunakan bantuan Rp7,7 miliar FIFA dengan tepat sasaran

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020