Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap II di DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020, harus lebih dimasifkan lagi dengan diiringi bantuan sosial kepada para warganya
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama organisasi kemasyarakatan Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) serta Relawan 4 Pilar MPR RI menyalurkan bantuan kesehatan kepada 21 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) se-DKI Jakarta, 11 Rumah Sakit dalam managemen Mitra Group yang berada di Jabodetabek, plus 1 RSUD TH Djaman Sanggau di Kalimantan Barat.

Setiap rumah sakit mendapatkan bantuan berupa alat pelindung diri (APD), thermo gun, dan masker.

"Sebelumnya pada bulan April 2020, bersama PT Binabakti Niaga Perkasa, kita juga telah mengirimkan bantuan serupa kepada 79 rumah sakit di berbagai wilayah Indonesia. Ini merupakan wujud nyata gotong royong kebangsaan, sebagai pengejawantahan nilai Pancasila yang sejak dulu telah ditanamkan pendiri bangsa," tutur 
Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ketua MPR apresiasi pemerintah tunda pelaksanaan Pilkada 2020

Dia berharap bantuan yang diberikannya bisa menginspirasi pihak lain karena dengan bergotongroyong, bangsa Indonesia akan semakin kuat menghadapi COVID-19.

Dia menjelaskan, selain ke rumah sakit di berbagai daerah, bantuan untuk rumah sakit di DKI Jakarta masih tetap diperlukan jumlah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif COVID-19 di DKI Jakarta merupakan terbesar di Indonesia.

Menurut dia, grafik harian penambahan PDP maupun positif COVID-19 di DKI Jakarta dalam seminggu ini belum juga melandai, misalnya, pada 29 April 2020 ditemukan 83 kasus baru lalu 1 Mei 2020 bertambah sebanyak 145 kasus baru.

"Melonjak lagi sebanyak 169 kasus baru pada 5 Mei 2020. Semakin banyak kasus baru per hari yang di temukan di DKI Jakarta, semakin memperbesar tugas rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Berjuang lawan Corona, Bamsoet: Pemerintah beri beasiswa dokter muda

Dia mengatakan DKI Jakarta bisa dinilai sebagai episentrum penyebaran COVID-19 karena banyaknya orang yang bekerja di Jakarta, maupun tingginya mobilitas pergerakan orang dari wilayah tersebut ke berbagai daerah lainnya.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan lambannya penanganan COVID-19 di DKI Jakarta akan semakin memperbesar jumlah kasus COVID-19 di berbagai daerah.

"Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap II di DKI Jakarta hingga 22 Mei 2020, harus lebih dimasifkan lagi dengan diiringi bantuan sosial kepada para warganya," ucapnya.

Dia meminta pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus lebih bekerja keras sehingga bisa menurunkan grafik harian PDP maupun positif COVID-19.

Baca juga: Bamsoet beri bantuan pada ustadzah dan anak yatim

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020