Jakarta (ANTARA) - Perjuangan melawan pandemi seharusnya tidak mengakibatkan putusnya hubungan kerja sama manufaktur, penangguhan perdagangan internasional, dan penghentian kegiatan investasi.

Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Belarus Sergei Rumas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) khusus membahas penanganan COVID-19, berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Kedubes Belarus di Jakarta, Kamis.

Rumas juga menyatakan "bahwa kita tidak dapat membiarkan perang melawan pandemi COVID-19 untuk mengganggu ikatan kerjasama manufaktur dan logistik, untuk menghentikan perdagangan internasional, dan untuk menangguhkan kegiatan investasi."

Pemerintah Belarus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru itu.

Menurut PM, Belarus menaruh perhatian besar untuk segera membuat keputusan strategis, yang akan memungkinkan memulihkan kegiatan ekonomi dengan cepat setelah pandemi.

Sergei Rumas menekankan bahwa negara-negara anggota Gerakan Non-Blok harus menunjukkan tekad mereka untuk mengesampingkan perbedaan politik dan ekonomi dan menyatukan upaya dalam memerangi infeksi virus corona.

Organisasi internasional harus dapat dan harus membuktikan kegunaannya dengan tindakan nyata.

Baca juga: Pejabat WHO: Belarus masuk tahap baru 'mengkhawatirkan' wabah corona
Baca juga: Pemprov Jatim siap ekspor tuna ke Belarus
Baca juga: Belarus tawarkan kerja sama dagang, buka peluang ekspor produk Jatim

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020