Hampir semua jenis ikan asal perairan Sulut sangat diminati negara luar, karena karakteristik ikan cukup bagus
Manado (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor ikan beku ke Amerika Serikat (AS) pada triwulan I tahun 2020 sebanyak 73.313 ton.

"Kita bersyukur, meskipun terjadi krisis melanda dunia, tidak berdampak cukup besar terhadap kinerja ekspor di Sulut, karena produk yang dijual berupa bahan pangan," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Darwin Muksin di Manado, Kamis.

Dia mengatakan bahan pangan pasti tetap akan diprioritaskan masyarakat di tengah wabah COVID-19 karena merupakan kebutuhan pokok. Oleh karena itu petani dan pengekspor di Sulut, kata dia, harus memanfaatkan kesempatan ini dalam meningkatkan kinerja ekspor pangan.

"Ikan beku yang diekspor ke AS pada triwulan I tahun 2020 sebanyak 73.313 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 737.552 dolar AS," jelasnya.

Dia mengatakan produk perikanan Sulut masih sangat disukai masyarakat Amerika Serikat, baik baik ikan beku maupun ikan segar.

Baca juga: Indonesia ekspor produk perikanan senilai Rp13,3 miliar

“Hampir setiap minggu produk perikanan Sulut diekspor ke negara adi daya tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakatnya,” kata Darwin.

Ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan ikan kayu menjadi andalan ekspor Sulut saat ini. Empat komoditi dari perikanan ini menghasilkan nilai ekspor lebih dari 10 persen dari total nilai ekspor Sulut ke berbagai negara di dunia selama lima tahun terakhir ini.

Ia mengatakan nilai ekspor perikanan terbesar diperoleh dari Jerman, Amerika Serikat, Arab Saudi, Inggris, dan Yaman. Juga ada beberapa negara lain di Eropa, seperti Belgia dan Belanda, sejumlah negara Asia, seperti Korea, Taiwan, dan Cina, serta beberapa negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

“Hampir semua jenis ikan asal perairan Sulut sangat diminati negara luar, karena karakteristik ikan cukup bagus dengan kualitas rasa sangat enak jika dibandingkan daerah lain,” jelas Darwin.

Baca juga: Atase: RI berpeluang besar isi produk halal, ikan, dan kopi di Jepang
 

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020