Tifatul Sembiring didampingi dua rekannya Budianto dan Taufik Ramlan Wijaya dari Badan Hubungan Luar Negeri PKS tiba di Kedubes China sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung mengadakan pembicaraan seputar kerusuhan di Urumqi bersama Wakil Duta Besar China, Yang Lingzhu selama hampir dua jam.
"Kami ingin meminta penjelasan langsung dari pihak Kedubes China mengenai perkembangan kasus kerusuhan di Urumqi tersebut," kata Tifatul Sembiring usai pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu.
Ia mengatakan, PKS meminta pemerintah China lebih mengedepankan proses pendekatan dialog dalam menyelesaikan kasus kerusuhan itu dan tidak ada diskriminasi terhadap suku atau etnis tertentu di Xinjiang.
"Kami juga meminta pemerintah China menindak tegas pihak yang terlibat dalam kerusuhan yang menewaskan lebih dari 184 orang tersebut," katanya.
Menurut Tifatul, kedatangannya ke Kedubes China tersebut sebagai bentuk solidaritas PKS karena banyak masukan mengenai perlindungan bagi warga muslim Uighur di Xinjiang setelah kerusuhan itu meletus 5 Juli lalu.
"Jangan sampai gara-gara masalah ini berkembang menjadi isu yang meluas khususnya bagi warga China yang ada di Indonesia," katanya.
Sementara itu, pihak Kedubes melalui wakil Kedubes China Yang Lingzhu menegaskan bahwa kerusuhan tersebut bukan masalah etnis atau agama, namun masalah kriminal yang dilakukan segelintir orang dari kelompok separatisme di China.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009