Pangkalpinang (ANTARA News) - Provinsi Bangka Belitung (Babel) akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serumpun Sebalai yang cukup megah, di atas tanah seluas 22 hektare dan menyedot dana mencapai ratusan miliar lebih.

"Pembangunan RSUD Serumpun Sebalai ini adalah proyek multi years yang menyedot dana sekitar Rp120 miliar lebih di kawasan Air Anyir Kota Pangkalpinang, cukup besar dan megah," kata Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Babel, Alamsyah di Pangkalpinang, Kamis.

Ia menjelaskan, pembangunan RSUD Serumpun Sebalai itu sudah sampai pada tahap pembebasan lahan milik masyarakat seluas 22 hektare dan dalam tahun ini akan dimulai pengerjaannya.

Dikemukakannya, sebelumnya lokasi pembangunan RSUD Serumpun Sebalai itu berlokasi di kawasan PLTU Air Anyir dan kemudian dipindahkan dengan pertimbangan kurang strategis karena berdekatan dengan PLTU.

"Salah satu pertimbangan pemindahan lokasi pembangunnya karena berdekatan dengan PLTU Air Anyir dan berbagai pertimbangan lainnya, namun lokasi sekarang sangat strategis karena berada di atas ketinggian sehingga cukup nyaman," ujarnya.

Menurut dia, pemindahan lokasi tersebut tidak mempengaruhi klausul kontraknya karena belum dilakukan pembangunan di lokasi pertama yang sudah disepakati.

"Pemindahan lokasi tidak melanggar aturan, karena proyek belum jalan dan master plan pembangunan tetap sama, hanya ada sedikit dilakukan perubahan Amdal sementara yang lainnya sudah disepakati," ujarnya.

Menurut dia, pemindahan lokasi pembangunan RSUD Serumpun Sebalai tidak menjadi masalah serius yang harus menjadi perdebatan karena sudah melalui pertimbangan dan kajian yang cukup matang, juga sudah disepakati bersama.

"RSUD Serumpun Sebalai Babel ini bukan investasi dengan jangka waktu puluhan tahun, tetapi ratusan tahun sehingga harus melalui pertimbangan yang sangat matang sebelum membangun proyek yang bernilai ratusan miliar lebih ini," ujarnya.

Menurut dia, tidak menjadi soal realisasinya lama asalkan pengerjaannya lebih matang sehingga tidak menimbulkan persoalan nantinya.

"Kami tidak ingin proyek pembangunan RSUD Serumpun Sebalai menuai masalah, karena ini adalah investasi dan aset daerah yang cukup berharga sehingga semua masalah yang akan menjadi hambatan nantinya harus diatasi dari sekarang," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009